JAKARTA – Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghidupkan semangat kepahlawanan nasional. Di antaranya adalah ikut mengibarkan bendera merah putih dengan berbagai prestasi brilian di kancah internasional.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, peringatan hari pahlawan bukan sekedar menghormati jasa para pahlawan bangsa yang telah gugur dalam perang terbesar dan terberat dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dia menyebutkan, peringatan hari Pahlawan juga menjadi puncak militansi pejuang bangsa terhadap bendera nasionalnya yakni Sang Saka Merah Putih.
“Bendera Merah Putih adalah lambang supremasi kedaulatan negeri. Itulah satu-satunya bendera kebangsaan yang dikibarkan dengan semangat menyala-nya pada tanggal 27 Oktober 1945, setelah para pejuang bangsa berhasil memanjat Hotel Oranye Surabaya, merobek warna biru dalam Bendera Belanda, dan menghadirkan Bendera Merah Putih, Bendera Nasional Indonesia Raya,” kata Hasto, Sabtu (10/11/2018).
Karenanya kata dia, kibaran Bendera Merah Putih adalah lambang perjuangan anak negeri. Perjuangan yang disertai niatan tulus, suatu dedication of life bagi bangsanya.
“Bagi para penjuang, kemerdekaan dan berdaulat di negeri sendiri adalah harga mati. Mereka berjuang bagi kejayaan negeri, tanpa pernah mengalkulasi apa yang didapat dari Ibu Pertiwi,” terang Hasto.
Dalam konteks kekinian tambah dia, kibaran Bendera Merah Putih menjadi simbol perjuangan dan prestasi bagi keharuman negeri.
“Semangat inilah yang bangkit kembali pada momentum Asian Games dan Asian Para Games. Para atlet Indonesia dengan tetesan keringatnya, mengibarkan Bendera Merah Putih, bangkitkan kebangaan, rasa percaya diri dan keharuman negeri,” ucapnya.
“Bangsa ini hadirkan Pahlawan-pahlawan masa kini yang dengan caranya telah berjuang bagi nama harum bangsanya,” tutup Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS