SURABAYA – Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memuji program pembangunan infrastruktur yang dijalankan pemerintahan Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan kandidat nomor 2 itu dalam panggung debat Pilkada Jawa Timur dengan tema “Ekonomi dan Pembangunan Wilayah” di Dyandra Center, Surabaya, Selasa (8/5/2018) malam.
“Kita bersyukur, Presiden Jokowi yang telah mempercepat pembangunan jalan tol di Jawa Timur,” kata Gus Ipul.
Saat ini, kata Wakil Gubernur Jawa Timur itu, telah dibangun jalan tol dari Ngawi-Wilangan Nganjuk. Kemudian, jalan tol dari Kertosono-Kota Surabaya.
“Tentu kita ingin agar pembangunan jalan tol bisa tembus Wilangan-Kertosono, sehingga jalur Surabaya-Ngawi menjadi tembus,” harap Gus Ipul.
Percepatan pembangunan infrastruktur, tambah Gus Ipul, akan memberi daya dukung bagi pembangunan Jawa Timur. Dia menyebut Jawa Timur telah menyusun desain Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
“Pembangunan infrastruktur memberi dukungan untuk perwujudan Jawa Timur sesuai RTRW. Misalkan, dari Jember hingga Probolinggo, jika dibangun jalan tol, maka tentu akan mempercepat rencana pembangunan wilayah,” ujarnya.
Dalam debat Pilkada Jawa Timur sesi kedua ini, Gus Ipul banyak memaparkan prestasi pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Ini merujuk kepemimpinan Gubernur Pakde Karwo dan Gus Ipul sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur.
“Ke depan pembangunan infrastruktur harus dipercepat dan diperluas lagi. Termasuk membangun transportasi laut, yang menghubungkan antar pulau,” kata Gus Ipul.
Di debat pilgub kedua ini, Gus Ipul juga menjelaskan sejumlah capaian penting selama 10 tahun terakhir. Sejak dilantik bersama Gubernur Soekarwo pada awal 2009, kemiskinan Jatim saat itu 18,51 persen.
Hingga triwulan II/2017, kemiskinan di Jatim sudah melorot drastis ke level 11,2 persen. Penurunan kemiskinan yang drastis itu tercatat sebagai level penurunan tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia.
Dalam janji kerjanya, pasangan Cagub-cawagub Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno menargetkan dalam dua tahun ke depan, kemiskinan di Jatim sudah tembus di bawah satu digit, tepatnya di level sembilan persen. “Pendapatan per kapita kita juga meningkat pesat, dari Rp16 juta menjadi Rp 51 juta,” kata Ketua PBNU itu.
“Pengangguran di Jatim juga di bawah rata-rata nasional,” imbuhnya.
Meski memaparkan keberhasilan, Gus Ipul menyatakan, masih ada sejumlah persoalan yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, dia mengusung tema ‘perubahan berkelanjutan untuk Jawa Timur’.
“Di antaranya soal kemiskinan, harus terus diturunkan. Juga soa tata ruang dan pembangunan infrastruktur yang lebih berkeadilan. Kami antara lain akan fokus ke UMKM dan koperasi,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS