SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, titipkan wisata Kota Lama ke arek-arek Suroboyo. Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan peresmian Kota Lama Surabaya, Rabu (3/7/2024) malam.
Seperti diketahui, Grand Launching tersebut digelar di area Gedung Internatio dan menjadi penanda dibukanya wisata Kota Lama untuk pengunjung.
“Kota Lama ini bukan cuma destinasi wisata, tapi juga pengingat sejarah. Seperti peristiwa tewasnya Jenderal Mallaby seperti perjuangan arek Suroboyo,” ujar Wali Kota Eri saat memberi sambutan.
“Di sini kita juga bisa melihat kampung Pecinan. Bagaimana pergerakan ekonomi kita saat dulu, begitu juga di kampung Arab,” imbuhnya.
Di hadapan ribuan warga, Wali Kota Eri juga berpesan, terutama pada anak muda, untuk turut menjaga kasawan Kota Lama. Menjaga dalam hal ini, bukan sekadar tempat, melainkan pada semangat perjuangan para pahlawan.
“Ini semangatnya arek-arek Suroboyo. Kawasan Kota Lama ini menghidupkan denyut nadi perekonomian di Kota Surabaya,” tuturnya.
Perjuangannya pun berbeda. Jika dulu pahlawan berjuang mempertahankan Surabaya, saat ini perjuangannya adalah memberantas kemiskinan, stunting dan persoalan pendidikan.
“Saya berharap dengan diresmikannya Kota Lama maka waktunya arek Suroboyo berjuang,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Hal itu, lanjutnya, telah menjadi kunci keberlangsungan Kota Pahlawan. Jika semua orang menghormati dan merawat sejarah kotanya, maka orang tersebut pasti mencintai dan mengembangkan kota itu.
“Ketika kita menginjakan kaki di Kota Lama ini, maka jangan pernah berhenti memberikan kebahagiaan kepada orang lain, sebagai bukti dari meneruskan perjuangan berdarah yang sudah dilakukan para pejuang demi mempertahankan Kota Surabaya,” lanjutnya.
Ia pun mengajak warga senantiasa berbagai kebahagiaan. Selayaknya Kota Surabaya yang diwujudkan lewat tetes perjuangan para pahlawan dan menjunjung tinggi persaudaraan.
“Karena Surabaya bukan kota yang dibangun dengan kekuasaan, bukan dibangun dengan mencari jabatan, tapi Surabaya diwujudkan oleh pahlawan, dibangun dengan rasa persaudaraan, dibangun dengan rasa kasih sayang,” ungkapnya.
Sekadar informasi, dalam gelaran tersebut turut hadir sejumlah stakeholder, yakni Forkopimda, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua PKK Surabaya Rini Indriyani, hingga perwakilan lainnya.
Acara juga berlangsung meriah. Diwarnai penampilan drumband, video maping berupa hologram yang dipantulkan di Gedung Internatio, pertunjukan opera “Andai Aku Seorang Belanda”, dan ditutup dengan pawai mobil Jeep menuju wisata Pecinan Kya-Kya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS