
JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pelaksanaan sekolah partai yang diikuti calon kepala daerah (Cakada) menjadi penguatan kelembagaan institusi politik dalam menyiapkan calon pemimpin untuk dipilih masyarakat.
Dan, lanjutnya, diikuti dengan sebuah kesadaran bahwa berpartai harus didasarkan pada disiplin. Baik disiplin ideologi, organisasi, maupun manajemen.
Tujuannya, tandas Hasto, agar dalam berpartai, mampu mengorganisir kekuatan rakyat dengan sebaik-baiknya.
“Ibu Megawati Soekarnoputri mengapresiasi kedisiplinan para calon kepala daerah. Karena syarat jadi pemimpin itu diperlukan kerendahan hati. Termasuk ikut dan aktif di dalam sekolah partai,” kata Hasto.
Hal itu dia sampaikan dalam pidato penutupan sekolah partai yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (25/8/2020) sekitar pukul 22.00 WIB. Sebanyak 129 calon kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada 2020 yang mengikuti Sekolah Cakada gelombang I itu dinyatakan lulus.
Hasto mencatat pada 4 sampai 6 September mendatang, 129 kepala daerah yang menjadi peserta, akan mendaftar ke KPUD.
Dia menegaskan disitulah mulai tahapan penting pengorbanan sebenarnya, sehingga diperlukan energi dan endurance untuk mampu melaksanakan tugas.
Dengan sekolah partai, lanjut Hasto, maka terbangun solidaritas serta semangat belajar satu sama yang lain. Para peserta juga belajar tentang bagaimana strategi pemenangan pemilu hingga cara mengajak rakyat agar mau ke TPS.
“Sekolah partai ini baru proses awal. Medan perang sebetulnya ada di wilayah masing-masing,” tambah Hasto.
Pihaknya juga mengapresiasi kedisiplinan para peserta yang mengikuti acara secara daring dari pagi hingga malam hari. Berdasarkan catatan dari panitia, rata-rata proses sekolah dilaksanakan dari pagi hingga pukul 22.00 WIB.
Begitu tingginya antusiasme peserta, penutupan yang dijadwalkan pukul 17.00 WIB harus diundur 5 jam. “Antusiasme peserta sangat tinggi. Yang jelas, para peserta juga menjalani serangkaian tes juga. Ada pre test dan post test, plus tes psikotes juga,” paparnya.
“Lalu peserta yang lulus masih akan mendapat penugasan khusus usai sekolah dan akan dilaksanakan pemantauan pelaksanaan tugas oleh DPP PDI Perjuangan,” ujar Hasto.
Kepala Sekolah yang juga Ketua bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komaruddin Watubun menambahkan bahwa rangking pertama dalam sekolah partai kali ini adalah Anna Morinda, Calon Walikota Metro Lampung.
“Peserta terbaik, nomor satu Anna Morinda. Peserta terbaik kedua adalah Heribertus Ngabut, calon bupati Manggarai,” kata Komaruddin.
Ketua bidang ideologi dan kaderisasi DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengatakan penyelenggaraan sekolah partai kali ini menjadi istimewa karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Dengan begitu, PDI Perjuangan berhasil melaksanakan proses adaptasi dengan melaksanakan kebiasaan baru tanpa perlu mengorbankan kualitas calon kepala daerahnya.
“PDI Perjuangan, membuktikan diri sebagai partai pelopor yang ideologis, yang memiliki tanggung jawab sejarah untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin kepala daerah yang mumpuni dan paham tata kelola pemerintahan daerah, untuk mewujudkan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945,” katanya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS