SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Agatha Retnosari, mengajak semua pihak peduli pada kesehatan mental orang terdekat. Dalam lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza, menyebutkan, bahwa Indonesia dibangun tidak hanya badannya, tetapi juga jiwanya.
“Kita bisa menjadi bangsa yang hebat, tidak hanya urusan fisik, tapi juga mental,” ujarnya saat membuka pelatihan terkait kesehatan mental, di Hotel Aria Centra Surabaya, Jumat (13/10/2023).
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental.
Sementara 1 dari 20 remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir (data 2022). Dilansir dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), angka tersebut setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja.
Untuk itu, dari kegiatan ini peserta diberikan penguatan mental agar dapat berpikir jernih dan menjadi obat untuk dirinya sendiri hingga orang lain.
“Saya ingin memberikan bekal penguatan untuk masing-masing pribadi lebih dahulu. Mulainya dari diri sendiri. Spektrumnya sangat luas, masing-masing adalah pribadi yang unik. Tidak ada yang sempurna. Acceptance dulu. Semoga pengalaman malam hari ini memperkaya diri kita masing-masing,” tuturnya.
Selaras dengan hal tersebut, Dosen dan Terapis Autis, Barbara Nathania, mengatakan, saat ini masih banyak kekeliruan ataupun stigma terkait kesehatan mental. Banyak informasi di media sosial yang membuat kita lebih peduli dengan kesehatan mental dan melakukan deteksi dini. Sayangnya hal tersebut justru berdampak negatif jika tidak ditangani dengan baik.
“Sedikit-sedikit bilang saya ini anxiety disorder. Saya ini hiperaktif, sehingga susah fokus. Padahal tidak sesederhana itu, untuk mengatakan diri kita dengan label saya begini saya begitu,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Nathania, salah satu sikap yang dapat dilakukan adalah menjadi pendengar yang baik. Jadilah caring communication dengan teman yang ada di sekitar.
“Kita sebagai teman, bisa mendengarkan lalu mencari kekuatan yang bisa membantu dia pulih dari permasalahan. Hindari perkataan yang membuat dia merasa tidak berharga,” pungkasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS