BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Erma Susanti menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan tema Peningkatan Wawasan Kebangsaan Melalui Sosial Media, di Hotel Puri Perdana Kota Blitar, Minggu (22/5/2022).
Sosialisasi wawasan kebangsaan itu diisi materi pelatihan media sosial bagi Pengurus Anak Cabang (PAC) dan pengurus Badan-Badan DPC PDI Perjuangan Kabupaten dan Kota Blitar
Erma mengatakan, media sosial dapat mengoptimalkan peran partai, di antaranya dalam mengampanyekan nilai-nilai kebangsaan.
Menurutnya, PDI Perjuangan bakal terus melakukan upgrading bagi para kader-kadernya agar tak ketinggalan dengan perkembangan teknologi informasi di era 4.0.
Sebab, saat ini di era media sosial, partai melalui kader-kadernya harus mampu menguatkan respon terhadap dunia virtual.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menarik partisipasi politik masyarakat dan meningkatkan preferensi politik elektoral PDI Perjuangan melalui dunia media sosial,” jelas Erma, usai membuka kegiatan yang melibatkan tim Sosmed Unit Media DPD PDI Perjuangan Jatim.
Ditambah lagi, lanjut Erma, adalah bonus demografi yang saat ini terjadi, di mana mayoritas pemilih merupakan generasi milenial yang memiliki karakteristik condong terhadap kehidupan-kehidupan ala media sosial.
Oleh karena itu, sebutnya, media sosial memiliki posisi penting sebagai preferensi politik bagi generasi milenial secara khusus, dan masyarakat secara umumnya.
Salah satu caranya ialah kader-kader partai dapat memenuhi ruang-ruang media sosial dengan kegiatan-kegiatan positif. Mulai dari profil, peran dan gerak-gerak partai terhadap respon serta tanggung jawab kepada masyarakat.
“Dari sisi ini, kami berharap langkah-langkah atau upaya yang dilakukan dapat menyadur kekuatan PDI Perjuangan agar bisa memenangkan kontestansi politik di masing-masing daerah,” imbuhnya.
Sementara dari sisi kebangsaan, tambah Erma, PDI Perjuangan sebagai partai ideologis selalu menjadi yang paling terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Hal itu penting dia sampaikan, karena adanya perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi kondisi moral dan sosial masyarakat.
Dari pelatihan media sosial dengan berbagai materinya mulai dari jurnalistik, konten, poster, photografy dan sebagainya, dia berharap ke depan akan mampu menciptakan kader yang kreatif dan reaktif terhadap isu-isu kebangsaan yang sedang terjadi.
Agar memenuhi semua platform media sosial dengan konten-konten yang memuat nilai dan budaya agar tertanam jiwa kebangsaan bagi masyarakat.
Sementara itu, seorang peserta pelatihan, Henny Indarr mengatakan, dengan penyampaian materi dan skill yang telah diperoleh dari pelatihan tersebut, dia berharap seluruh kader sepertinya dapat meng-counter konten-konten negatif dengan konten-konten positif.
“Harapannya agar masyarakat tidak terjebak dengan wacana-wacana yang tidak sesuai nilai dan karakter bangsa, seperti radikalisme dan sebagainya. Sehingga nilai-nilai asli Indonesia tetap terus terjaga dan tertanam di masyarakat,” ujarnya. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS