TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menggaungkan tagline “PDI Perjuangan Tulungagung Mendengar”. Konkretnya, DPC Tulungagung menggelar sejumlah dialog publik secara hybrid dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat khususnya Gen Z.
Terbaru, dialog terbuka interaktif itu dilaksanakan dengan model spesial talkshow bekerja sama dengan radio swasta di Tulungagung dengan mengusung tema “Rembug Lintas Generasi, Mimbar Aspirasi, Rencana Solusi Bersama Untuk Tulungagung Maju dan Sejahtera” di Aula Barn Meeting dan Convention Tulungagung pada Sabtu (6/12/2025) lalu.
Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, Erma Susanti, mengatakan, hasil dialog akan menjadi pegangan dan arahan bagi pengurus PDI Perjuangan Tulungagung periode 2025-2030.
“Kita ingin memberikan agenda, kita tidak ingin memberikan cek kosong untuk pengurus yang baru, sehingga PDI Perjuangan Tulungagung sudah ada peta jalan,” ujar Erma, Selasa (9/12/2025).
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini menambahkan, PDI Perjuangan Tulungagung mempunyai 12 anggota fraksi di tingkat kabupaten, 2 anggota di provinsi, dan 2 anggota di pusat.
Ia meyakini potensi yang dimiliki ini bisa mewarnai politik di Kabupaten Tulungagung. Di sisi lain, PDI Perjuangan sudah berkali-kali mendapatkan penghargaan sebagai partai ideologis.
“PR kita predikat sebagai partai ideologis ini belum tentu berbanding lurus dengan elektoral. Pertanyaan kami, apakah ideologis itu tidak mampu menjawab tantangan-tantangan zaman sekarang?” ucapnya.
Berangkat dari latar belakang itulah, pihaknya menggaungkan tagline “PDI Perjuangan Tulungagung Mendengar” dan mencoba mulai mendekat lebih banyak kepada generasi muda atau Gen Z.
Menurutnya, Pancasila itu sebenarnya masih sangat relevan untuk menjawab persoalan ekonomi, kemiskinan, ketidakadilan dan lain sebagainya. Trisakti Bung Karno, tambah dia, juga masih sangat relevan untuk menjadi semangat gen Z yang ingin selalu mandiri, berdikari untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan.
“Cita-cita kita adalah ingin menjadi bangsa yang bermartabat, sehingga berkepribadian dalam kebudayaan itu menjadi hal yang penting untuk diperjuangkan oleh seluruh aras kehidupan bangsa ini,” ungkapnya.
Erma menegaskan, strategi untuk mewujudkan cita-cita bangsa menjadi hal penting untuk didiskusikan dan diperjuangkan bersama-sama.
Seperti diketahui, kegiatan dialog bersama “PDI Perjuangan Tulungagung Mendengar” menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya, pengamat ekonomi UIN Satu Tulungagung, Dr. Deny Yudiantoro, Budayawan Tulungagung, Dr. Akhol Firdaus, pengamat hukum dan politik UBHI PGRI Tulungagung, Andreas Andri Djatmiko.
Juga Ketua KADIN dan PHRI Tulungagung, Rifqi Firmansyah, S.H., DEMA UIN Satu Tulungagung, Muhammad Ikhsanudin, dan Ketua LPA Tulungagung, Winny Isnaini, M.Sos. (sin/set)