Selasa
26 November 2024 | 1 : 26

Ganjar dan Ribuan Kades Se-Jatim Bersilaturahmi, Bahas Kesinambungan Pembangunan Nasional dari Desa

IMG_1767_copy_900x507_copy_810x456

SURABAYA – Bakal calon presiden Ganjar Pranowo kembali berkunjung ke Surabaya. Kali ini, bersilaturahmi dengan ribuan kepala desa se-Jawa Timur di Grand City Convention Hall, Kota Surabaya, Minggu (16/7/2023).

Para kades tergabung dalam Paguyuban Kepala Desa se-Jawa Timur berasal dari 38 kabupaten dan kota se-provinsi. Mereka memenuhi hall berkapasitas 6.000 orang tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo selaku Ketua Dewan Pembina Kepala Desa se-Indonesia mengajak para kepala desa yang ada di Jawa Timur untuk melakukan evaluasi bersama. Mengingat saat ini, ada pembahasan revisi UU Desa di DPR.

“Yang kita kerjakan di desa itu banyak. Mengingat saat ini DPR lagi membahas UU Desa, ayo kawan-kawan di desa melakukan evaluasi bersama, terkait apa saja pelaksanaan UU Desa yang kurang,” ujarnya.

Ia juga mengajak para kepala desa untuk turun, mendata segala permasalahan sosial yang ada di masyarakat untuk menurunkan kasus stunting, penurunan kemiskinan ekstrem, dan masalah lainnya.

“Sehingga terwujud perbaikan satu data. Karena saya yakin yang paling tahu kondisi warganya ya tentu kepala desa. Kita evaluasi besar-besaran. Kita data semuanya mulai dari permasalahan sosial, infrastruktur desa hingga potensi kekayaan alam maupun SDM di desa,” kata Ganjar.

Gubernur Jawa Tengah ini juga mengajak para kepala desa untuk berkolaborasi bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa.

“Kalau semua permasalahan diselesaikan dengan APBN/APBD ya akan lama. Maka bapak ibu bisa gandeng BAZNAS dan CSR untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa, untuk mengatasi kemiskinan, stunting, hingga pendidikan,” katanya.

Ganjar yakin, banyak kepala desa yang kreatif, inovatif dan berprestasi di Jawa Timur. Dimana hal tersebut menjadi modal penting untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan maju lagi.

“Inilah holopis kuntul baris, kegotong royongan untuk melaksanakan tanggungjawab kita bersama dengan lebih baik. Sebagai pembina kades, saya juga senang karena banyak prestasi yang ada. Pesan saya, jangan korupsi!” tegas Ganjar.

Membangun dari Pinggiran

Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Jokowi dinilai sangat memprioritaskan pembangunan desa, salah satunya melalui dana desa yang sudah terealisasi sejak periode awal kepemimpinannya. 

Kemudian membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa yang mana ini sesuai dengan amanat UU No. 6 Tahun 2014.

Sementara itu, Koordinator Paguyuban Kepala Desa (PKD) Jawa Timur, Julianto Bambang Siswanto turut senang dapat bersilaturahmi dengan Ketua Dewan Pembina Kepala Desa se-Indonesia yang juga kebetulan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

“Saya perwakilan dari Jatim mengucapkan terimakasih atas kehadiran pak Ganjar. Semoga perjuangan pak Ganjar menjadi Presiden diberi kelancaran.”

“Mohon kalau sudah jadi Presiden nanti, bapak ingat dengan kepala desa, khususnya yang ada di Jatim. Apalagi Pak Ganjar ini kan calon yang mengerti desa dan kepala desa,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Koordinator Paguyuban Kepala Desa (PKD) Jawa Timur, Munawar.

Ganjar diharapkan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi, untuk memastikan keberlanjutan pembangunan nasional dari desa-desa.

Mendukung

Kepala Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Ari Joko Suyono mengatakan, sebagai kepala desa ia bersyukur usulan dari Jawa Timur terkait masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 9 tahun selama dua periodi, telah masuk dalam pembahasan rancangan undang-undang.

“Kami mendukung hal tersebut, karena masa jabatan 6 tahun belum cukup untuk memulihkan harmoni sosial akibat kubu-kubuan antar pendukung kepala desa. Bahkan dalam waktu singkat mereka dihadapkan pilkades kembali yang membuka luka lama. Karenanya, diharapkan dengan masa jabatan 9 tahun bisa merukunkan kembali hubungan sosial di desa,” ujarnya.

Belum lagi, katanya, perubahan masa jabatan 9 tahun ini dapat menghemat anggaran karena jeda pelaksanaan pilkades lebih lama. (ven/faul/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...