BANGKALAN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Mahfud SAg mengatakan, fraksinya komitmen mengawal Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengembangan Pondok Pesantren di Jawa Timur. Hal itu sebagai upaya bersama dalam memajukan pondok pesantren di provinsi ini.
“Pembentukan pansus itu merupakan semangat bersama lintas partai di Jawa timur. Alhamdulillah pansus raperda ponpes sudah dibentuk,” ungkap Mahfud, Kamis (18/2/2021).
Menurutnya, pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pengembangan Pondok Pesantren sesuai dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pendidikan Keagaman dan Kepesantrenan.
Dirinya mendapat tugas dari Fraksi PDI Perjuangan untuk berperan aktif memberikan sumbangan pemikiran dalam rancangan raperda pesantren tersebut.
“Kami ditugaskan untuk berperan aktif memberikan sumbangsih pemikiran dalam memberikan perhatian khusus kepada pesantren, baik sarana dan prasarananya. Bahkan pada proses belajar mengajar di lingkungan pesantren,” jelasnya.
Alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang UINSA) itu menambahkan, partainya sangat serius dalam mengawal raperda tersebut untuk diproses menjadi perda. Karena pesantren, tambah Mahfud, adalah salah satu tempat pengkaderan generasi bangsa yang nantinya diharapkan memiliki dedikasi tinggi.

“Hal itu merupakan aset dari generasi bangsa ini. Maka kami serius mengawal Raperda ini,” tegas pria yang juga Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai DPC PDI Perjuangan Bangkalan ini.
Dia mengingatkan, bahwa lahirnya UU Pesantren, Hari Santri Nasional (HSN) serta rancangan Raperda Pesantren di Jatim itu, terjadi pada saat PDI Perjuangan menjadi partai pemenang, baik nasional maupun di Jawa Timur.
“Kami sangat bangga semenjak Pak Jokowi jadi presiden dan PDI Perjuangan menjadi partai pemenang, baik di legislatif pusat maupun di Jawa timur, pondok pesantren sangat dihargai. Karena saya selaku jebolan pondok pesantren, pemerintah membangun semangat negara dengan nasionalis-religius. Dan itu bukan hanya teori. Tapi benar-benar kita rasakan hari ini,” bebernya.
Mahfud menambahkan, spirit memajukan pesantren juga tidak lepas dari pesan Bung Karno yang secara historis selalu berdampingan dengan para ulama’ dan santri. Contoh konkretnya, jelas Mahfud, ketika mempertahankan kemerdekaan, Bung Karno sowan dan minta dawuh kepada hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari.
“Itu menjelaskan bahwa Soekarno mengajarkan pada kita semua tentang pentingnya membangun negara yang nasionalis–religius. Dan kedekatan PDIP terhadap ulama’ sudah terbukti. Bagaimana Ibu Megawati menjadi wakil Gus Dur. Ibu Megawati bergandengan dengan KH Hasyim Muzadi. Dan sekarang Jokowi dengan KH Ma’ruf Amin,” pungkas lelaki yang saat ini juga menjabat Bendahara Umum PC GP Ansor Bangkalan itu. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS