SAMPANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sampang Iwan Efendi, mengingatkan masyarakat untuk tidak mengait-ngaitkan aksi terorisme dengan agama pelaku.
Penegasan ini dia sampaikan menyikapi aksi terorisme di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). “Meski agama di KTP-nya tertera Islam, saya tegaskan aksi teror itu tidak ada kaitannya dengan agama Islam,” ujar Iwan, Jumat (2/4/2021).
Menurut Iwan, agama Islam tidak mengajarkan teror. Sebab, jelas Iwan, semua agama sejatinya mengajarkan nilai-nilai kebaikan, harmoni, kebersamaan, gotong-royong, dan nilai kebaikan yang lain.
“Sekali lagi, aksi teror itu murni bentuk kejahatan yang harus kita tentang. Meski dalam melakukan aksinya menggunakan simbol agama, teror tetaplah kejahatan kemanusiaan, dan tak ada hubungannya dengan ajaran agama tertentu,” urai Iwan.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Sampang ini juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan kepolisian menangkal segala bentuk radikalisme dan intoleransi.

“Teror ini bukan sekadar tanggung jawab polisi. Tapi tanggung jawab kita bersama. Kita beri dukungan pada polisi untuk bertindak tegas. Untuk memberantas benih-benih radikalisme,” tegas Iwan.
Sikap tegas juga datang dari Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan, Nadi Mulyadi. Menurutnya, teror di Makassar dan Mabes Polri memang sengaja diciptakan pihak tertentu untuk menakut-nakuti masyarakat.
“Kami mengutuk dan mengecam aksi-aksi teror, baik di Makassar maupun di Mabes Polri,” ujar Nadi.
Dia juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk waspada dan jangan panik. Teror semacam ini, tambah Nadi, untuk membuat masyarakat takut dan menghancurkan tatanan demokrasi.
“Masyarakat jangan takut. Mari kita dukung polri. Jangan beri ruang bagi para teroris itu. Mereka ingin menakut-nakuti kita, agar kita panik dan tatanan demokrasi kita hancur. Makanya, kita harus melawannya,” pungkas Nadi. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS