Sabtu
14 September 2024 | 10 : 43

Festival Reog di Sumsel, Wabup Lisdyarita Ajak Masyarakat untuk Melestarikannya

PDIP-Jatim-Lisdyarita-21062023

PONOROGO – Tidak hanya di Ponorogo, reog ternyata juga berkembang di beberapa daerah di pelosok Indonesia. Terbukti, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping di Graha Budaya, Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring Palembang, Minggu (18/6/2023).

Dibuka oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, ada 25 grup dari Sumsel, Lampung, dan Jambi yang terlibat dalam festival tersebut.

Herman Deru mengatakan, festival tersebut sebagai upaya Pemprov Sumsel turut serta melestarikan dan mengembangkan kesenian Nusantara. Menurutnya, kesenian Nusantara mempunyai nilai jual tinggi bagi sektor pariwisata.

“Di Sumatera Selatan ada 58 suku dari seluruh Indonesia yang hidup harmonis. Kebhinekaan ini bisa menjadi kekuatan untuk memajukan Sumsel. 38 persen warga Sumsel suku Jawa dan sebagian besarnya dari Jawa Timur,” ujarnya.

“Silaturahim selama ini terjalin dengan baik. Semoga terus terjaga dan kesenian leluhur bisa dilestarikan,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang hadir dalam pembukaan festival itu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keterlibatan Pemprov Sumsel mengembangkan Reog Ponorogo di wilayahnya. Ia juga meminta masyarakat Jawa untuk tidak lupa akan kesenian leluhurnya.

“Mereka berperan penting tidak hanya melestarikan, namun juga mengembangkan Reog Ponorogo di seluruh Indonesia,” tuturnya.

“Ini hebat sekali. Teman-teman tidak lupa dengan kesenian leluhur. Terima kasih kepada Pemprov Sumsel yang membantu mengembangkan kesenian Reog di sini,” imbuh Wabup Lisdyarita.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, tambah Wabup Lisdyarita, berupaya mengangkat nama Reog setinggi-tingginya. Selain pelestarian, upaya mendaftarkan Reog masuk daftar warisan budaya tak benda UNESCO terus dilakukan.

“Kami kemarin kalah dengan jamu, namun tahun 2024 Kemendikbud Ristek menjanjikan Reog akan dipilih untuk diajukan ke UNESCO,” jelasnya.

Selain itu, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, Pemkab Ponorogo sedang membangun Monumen Reog sebagai landmark sekaligus tempat konservasi budaya di Ponorogo.

“Kami sedang membangun Monumen Reog setinggi 126 m. Itu agar anak cucu mengenal dan mengerti akan kebesaran reog Ponorogo. Di bawahnya juga ada museum peradaban yang menceritakan perjalanan sejarah Ponorogo,” ujarnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Ipin-Syah Lawan Bumbung Kosong, PDI Perjuangan Trenggalek: Minimal Menang 85 Persen

TRENGGALEK – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Doding Rahmadi tak mau ambil pusing dengan munculnya relawan ...
KRONIK

Ngalap Berkah Jelang Pilkada Jombang, Mundjidah-Sumrambah Nyekar Makam Tokoh-tokoh NU

JOMBANG – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan Sumrambah mengunjungi sejumlah ...
KRONIK

Warga Banyuwangi Inginkan Risma Jadi Gubernur Jatim

BANYUWANGI – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Tri Rismaharini, blusukan di Banyuwangi. Ia mendatangi beberapa ...
KABAR CABANG

Ini Jadwal Roadshow DPC Kabupaten Probolinggo Sosialisasikan Risma – Gus Hans dan Zulmi – Rasit di 24 Kecamatan

KABUPATEN PROBOLINGGO – Struktural PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo rupanya benar-benar turun gunung dalam ...
KRONIK

Inovasi Baru Pasangan Inda Raya dan Aldi: “APBD untuk Masyarakat”

MADIUN – Setelah meluncurkan program inovatif melalui hotline masyarakat, pasangan bakal Calon Wali Kota Madiun dan ...
HEADLINE

Rakercabsus PDI Perjuangan Banyuwangi, Risma Sampaikan Program Kesejahteraan Rakyat

BANYUWANGI – DPC PDI Perjuangan kabupaten Banyuwangi menggelar Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus), di Hotel El ...