SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi memompa semangat 16 pelajar di Surabaya yang lulus setelah sempat putus sekolah, berkat bantuan Yayasan Geng Gerakan Mengajak Sedekah (Gemes). Seremoni kelulusan para pelajar digelar sederhana di aula sebuah hotel di Surabaya, Minggu (12/6/2022) malam.
Pada kesempatan itu, Eri mengatakan mereka yang terkendala biaya sekolah tetap bisa melanjutkan pendidikannya sampai jenjang kuliah, dengan program beasiswa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Sebenarnya ini menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya. Tapi, kami juga tidak sempurna, kekuatan kami mungkin tidak sampai ke bawah. Makanya, kalau Yayasan Geng Gemes ini berkolaborasi dengan Pemkot, silakan, kami siap. Ada beasiswa sampai kuliah di Surabaya untuk semua adik-adik di sini yang melanjutkan ke jenjang universitas,” kata Eri Cahyadi.
Sebagai informasi, Geng Gemes adalah yayasan beranggotakan para pemuda pegiat sosial dengan misi menuntaskan wajib pendidikan 12 tahun bagi anak-anak yang kurang beruntung. Di antaranya anak jalanan, yatim piatu, dan terkendala ekonomi mau pun masalah sosial lainnya.
“Bangsa kita sudah lupa dengan rasa empati dan gotong-royong. Yayasan Geng Gemes ini membuktikan bahwa gotong-royong dan empati masih ada. Saya semakin bersumpah membangun SDM anak-anak di Surabaya itu lebih penting dari pada membangun bangunan monumental tetapi tidak membahagiakan warganya,” tandas wali kota yang juga politisi PDI Perjuangan ini.
Para pelajar yang hadir dengan pakaian sederhana tanpa seragam terlihat sangat bahagia. Kebahagiaan juga dirasakan para donatur Yayasan Geng Gemes, serta para alumni yang berhasil lulus berkat bantuan Geng Gemes.
Melihat raut wajah pelajar yang hadir itu, Eri terus menyisipkan kalimat-kalimat motivasi. “Adik-adik tunjukkan kalian bisa jadi orang hebat dan bisa memimpin Kota Surabaya di kemudian hari. Bahkan saya yakin dari kalian akan ada yang memimpin bangsa ini,” ujarnya lagi.
“Aamiin,” sahut seluruh pelajar, donatur, dan alumni Yayasan Geng Gemes yang hadir.
Eri juga berharap keberadaan komunitas-komunitas serupa di Surabaya bisa membantu kinerja Pemkot untuk menuntaskan permasalahan anak putus sekolah.
Sejak dilantik jadi wali kota, Eri mengaku sudah menggandeng berbagai komunitas sosial di Kota Surabaya. Tapi, belum banyak yang melakukam kolaborasi atau berkomunikasi lebih lanjut ke Pemkot untuk menjalankan suatu agenda bersama.
“Kalau komunitas seperti ini semakin banyak, maka kita akan semakin sempurna. Karena lebih baik lebih dari satu mata untuk melihat ke bawah, dan anggaran Pemkot Surabaya ke depan bisa tepat sasaran,” pungkas Eri. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS