BATU – Wali Kota Eddy Rumpoko akan menaikkan pemberian biaya operasional untuk Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Batu sebesar Rp 100 juta per tahun. Realisasinya akan dimulai 2015 depan.
“Jika tahun ini hanya Rp 15 juta, tahun depan akan kami beri bantuan sebesar Rp 100 juta karena PWRI juga pernah bekerja untuk membangun Kota Batu dan hal itu termasuk bentuk apresiasi kami kepada para pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) ini,” kata ER sapaan akrab Eddy Rumpoko.
Rencana menaikkan biaya operasional bagi PWRI Kota Batu itu disampaikan ER saat menghadiri acara peringatan HUT ke 52 PWRI yang berlangsung Kamis(11/9/2014) lalu di gedung Graha Wangsa, Kota Batu.
ER menambahkan, dana operasional tersebut di luar dana berupa modal untuk koperasi para anggota PWRI yang akan diberikan tahun depan juga. Besarnya dana akan menyesuaikan dengan kebutuhan yang diajukkan oleh pihak koperasi PWRI.
“Nanti kami juga akan beri modal kepada mereka untuk koperasinya diluar bantuan operasional tadi, dan dana tersebut berupa dana hibah sebab selama ini PWRI adalah kumpulan pensiunan PNS di Batu yang memiliki kemampuan tapi aktif]vitasnya kurang, jadi kami berikan modal untuk usaha koperasi itu,” terangnya.
Menurut ER, APBD kota Batu terus naik dan kini jumlahnya sudah cukup besar sekitar Rp 700 miliar sehingga wajar jika anggaran yang dikeluarkan pemerintah lebih besar untuk kepentingan masyarakat. “APBD itu sepenuhnya akan dikembalikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Batu,” ujar wali kota yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang itu.
Selain menaikkan biaya operasional tahunan PWRI, Eddy juga memberi bantuan tambahan biaya operasional PWRI 2014 sebesar Rp 10 juta.
Sebelumnya organisasi yang beranggotakan PNS ini selalu mendapat kucuran biaya operasional organisasi dari Pemkot Batu sebesar Rp 15 juta per tahun. “Tambahan ini sekedar penghargaan bagi organisasi,” kata Eddy.
Ketua PWRI Kota Batu Rifai mengaku senang dengan penambahan biaya operasional tersebut sebab saat ini biaya operasional PWRI terus meningkat hingga 35 juta per tahun. “Kenaikan itu karena PWRI butuh biaya besar untuk memperkuat modal koperasi yang kami kelola. Meskipun kami sudah pensiun tapi kami tetap ingin produktif dan berperan aktif untuk pembangunan Kota Batu,” kata dia. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS