BATU – Wali Kota Eddy Rumpoko berharap, Kota Batu ke depan menjadi etalase kopi nusantara. Potensi sebagai etalase kopi nusantara itu terbuka, karena wisatawan yang ke Batu mencapai 4 juta jiwa setiap tahun.
“Harapan saya, ke depan di Kota Batu tersedia semua cita rasa kopi dari berbagai daerah. Ini juga bagian dari destinasi wisata,” kata Eddy Rumpoko, saat pembukaan Festival Coffee Nusantara “Kopineka Tunggal Ika”, kemarin.
Wali kota yang akrab disapa ER ini menyebutkan, setiap daerah punya ciri khas kopi berbeda dengan cita rasa berkualitas. Salah satunya, kopi pringgitan Arjuno produksi petani Kota Batu.
Bibit kopi yang ditanam petani di Kota Batu berasal dari Jawa Barat dengan harapan masyarakat sekitar hutan dapat memberdayakan pertanian kopi.
“Ternyata sudah panen dan rasanya tidak kalah dengan kopi-kopi dari daerah lain,” jelas ER.
Wali kota dari PDI Perjuangan ini akan terus mengembangkan budidaya kopi. Sasarannya masyarakat sekitar hutan, bekerja sama dengan Perhutani.
Festival kopi dalam rangka Hari Jadi ke-15 Kota Batu ini berlangsung Sabtu-Minggu (19-20/11/2016). Festival digelar di Balai Kota Among Tani terbuka bagi umum, mulai pukul 10.00 hingga 22.00.
Sebanyak 30 peserta merupakan produsen kopi dan waralaba kopi dari berbagai daerah. Tak ketinggalan petani kopi Batu juga ambil bagian.
Pembukaan festival kemarin ditandai dengan minum kopi serentak. Eddy Rumpoko secara simbolis bersama jajaran Forkompinda, SKPD, Duta Kopi Gayo, dan perwakilan peserta dari berbagai daerah minum kopi bersama.
ER lantas mengunjungi satu persatu stand peserta. Dia pun menerima tawaran setiap peserta untuk merasakan cita rasa kopi tiap peserta.
Serangkaian acara juga digelar untuk mengenalkan kopi Indonsia, seperti lomba meracik kopi, lomba late art, workshop tentang kopi, lomba fotografi dan hiburan dari band lokal. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS