Jumat
14 Maret 2025 | 12 : 55

DPRD Minta Pemkot Mojokerto Dampingi Trauma Healing Keluarga Korban Outing Class

pdip-jatim-250201-ery-purwanti

MOJOKERTO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto mendesak pemerintah kota (pemkot) setempat untuk memberikan pendampingan trauma healing bagi keluarga korban tragedi outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Yogyakarta.

“Pendampingan penuh kepada para orangtua korban dengan memberikan trauma healing,” ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti, Jumat (31/1/2025).

Hal tersebut dia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta perwakilan dari SMP Negeri 7 Kota Mojokerto.

Ery juga menyoroti soal surat bermeterai yang disodorkan pihak sekolah kepada wali murid untuk ditandatangani

Menurut Ery, hal itu dilakukan pada momen yang tidak tepat dan justru memicu miskomunikasi dalam suasana duka yang mendalam.

“Soal penyodoran surat itu adalah momen yang tidak pas untuk dilakukan pihak sekolah,” sebutnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mendesak Pemkot untuk sementara menangguhkan outing class luar kota bagi siswa/siswi sekolah di Kota Mojokerto.

“Kami merekomendasikan seluruh kegiatan outing class ditangguhkan di seluruh wilayah Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, baik untuk jenjang TK, SD, maupun SMP,” kata Ery Purwanti.

Menurutnya, Kota Mojokerto punya banyak tempat bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi dan pelestarian budaya lokal.

Sehingga, tidak perlu bagi siswa Kota Mojokerto melakukan outing class ke luar kota.

“Outing class boleh, asalkan dilakukan di Kota Mojokerto saja, tidak di luar kota. Di Kota Mojokerto sendiri banyak tempat sejarah yang bisa menjadi sarana edukasi budaya lokal,” jelasnya.

Sebelumnya, kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto diikuti 257 siswa kelas 7 dan 8, yang diberangkatkan dengan lima bus dan didampingi 16 guru pada Senin, 27 Januari 2025 malam.

Rombongan tiba di Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB, dan tragedi terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat para siswa sedang sarapan di rumah makan di area pantai tersebut.

Sebanyak 13 siswa terseret ombak rip current saat bermain di pantai. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai. (fath/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Rakor Bersama RSUD dr. Iskak, Dio Soroti Peningkatan Layanan Kesehatan Masyarakat

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung, Dio Jordy Alvian, mengatakan bahwa komisinya berkomitmen ...
LEGISLATIF

Buktikan Janji Politik, Legislator Banteng Malang Ini Realisasikan Jalan Makam

MALANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir membuktikan janji politiknya kepada ...
EKSEKUTIF

Wabup Antok Tinjau Gerakan Pasar Murah, Pastikan Daya Beli Masyarakat Tetap Stabil

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko meninjau pelaksanaan gerakan pasar murah di Alun-alun Merdeka Ngawi. ...
KRONIK

Bupati Lukman Serahkan Bantuan untuk Guru Ngaji dan Warga Kurang Mampu

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) secara ...
EKSEKUTIF

Mas Dhito Berharap Penyusunan Arah Pembangunan Berdampak Nyata Bagi Masyarakat Kediri

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana menyebut capaian pembangunan di Kabupaten Kediri beberapa tahun terakhir ...
KRONIK

Optimalisasi Pajak Daerah, Banyuwangi Jalin Kerjasama dengan Dirjen Pajak dan DJPK

BANYUWANGI – Dalam rangka menggali potensi pendapatan daerah sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan, ...