Rabu
08 Oktober 2025 | 5 : 32

DPRD Minta Pemkot Mojokerto Dampingi Trauma Healing Keluarga Korban Outing Class

pdip-jatim-250201-ery-purwanti

MOJOKERTO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto mendesak pemerintah kota (pemkot) setempat untuk memberikan pendampingan trauma healing bagi keluarga korban tragedi outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Yogyakarta.

“Pendampingan penuh kepada para orangtua korban dengan memberikan trauma healing,” ujar Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti, Jumat (31/1/2025).

Hal tersebut dia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta perwakilan dari SMP Negeri 7 Kota Mojokerto.

Ery juga menyoroti soal surat bermeterai yang disodorkan pihak sekolah kepada wali murid untuk ditandatangani

Menurut Ery, hal itu dilakukan pada momen yang tidak tepat dan justru memicu miskomunikasi dalam suasana duka yang mendalam.

“Soal penyodoran surat itu adalah momen yang tidak pas untuk dilakukan pihak sekolah,” sebutnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mendesak Pemkot untuk sementara menangguhkan outing class luar kota bagi siswa/siswi sekolah di Kota Mojokerto.

“Kami merekomendasikan seluruh kegiatan outing class ditangguhkan di seluruh wilayah Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, baik untuk jenjang TK, SD, maupun SMP,” kata Ery Purwanti.

Menurutnya, Kota Mojokerto punya banyak tempat bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi dan pelestarian budaya lokal.

Sehingga, tidak perlu bagi siswa Kota Mojokerto melakukan outing class ke luar kota.

“Outing class boleh, asalkan dilakukan di Kota Mojokerto saja, tidak di luar kota. Di Kota Mojokerto sendiri banyak tempat sejarah yang bisa menjadi sarana edukasi budaya lokal,” jelasnya.

Sebelumnya, kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto diikuti 257 siswa kelas 7 dan 8, yang diberangkatkan dengan lima bus dan didampingi 16 guru pada Senin, 27 Januari 2025 malam.

Rombongan tiba di Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB, dan tragedi terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat para siswa sedang sarapan di rumah makan di area pantai tersebut.

Sebanyak 13 siswa terseret ombak rip current saat bermain di pantai. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai. (fath/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...