JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah bahwa pihaknya telah memutuskan tak akan mencalonkan Tri Rismaharini dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya periode selanjutnya. Menurut Hasto, penolakan pada Risma hanya pendapat personal dan bukan kebijakan resmi partainya.
“Itu hanya pernyataan personal, orang per orang. Pendapat partai berbeda dengan pendapat orang per orang,” kata Hasto, di Kantor Transisi, Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Hasto menegaskan, selama memimpin Surabaya, Risma telah banyak membuat terobosan. Bahkan banyak dari kebijakannya itu disenangi warga Kota Surabaya. Atas dasar itu, Hasto tak menemukan alasan mengenai pihak yang melontarkan Risma tak akan diusung lagi oleh PDI-P menjadi calon wali kota Surabaya periode selanjutnya.
“Pendapat partai, Bu Risma itu baik, disenangi masyarakat. Lihat saja sambutan saat mendampingi Bu Megawati, warga riuh bertepuk tangan saat nama Risma disebut,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Timur Bambang DH menyatakan berat untuk kembali mencalonkan Risma sebagai calon wali kota Surabaya periode 2015-2020. Alasan DPD PDI-P Jatim, Risma dianggap tak mengindahkan perintah DPP PDI-P, tidak menjalankan perintah DPW PDI-P untuk menjalin komunikasi tiga pihak dalam menjalankan pemerintahan, DPC PDI-P, anggota legislatif dari PDI-P, dan Wakil Wali Kota Surabaya.
“Perintah selalu berkoordinasi tripartid itu tidak pernah dijalankan wali kota yang diusung PDI-P. Artinya, ya berat jika akan mencalonkannya kembali dalam Pilwali 2015 mendatang,” kata Bambang DH, di DPRD Surabaya, Selasa (2/9/2014).
Menurut Bambang DH, PDI-P tidak akan tergantung kepada Risma. Bahkan, jika Risma ingin mundur dari PDI-P maka pintu terbuka lebar. Hanya saja, PDI-P akan bersikap profesional dengan tidak akan menghentikan masa bakti Wali Kota Surabaya sebelum habis. Dengan demikian, kata Bambang, setelah nanti masa baktinya berakhir, Tri Rismaharini dipersilakan diusung oleh partai lain untuk menjadi cawali 2015-2020. (Kompas)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS