BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) terus mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi ikan untuk kecukupan gizi serta menggeliatkan sektor perikanan daerah setempat.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan Pemkab Banyuwangi akan terus mendorong peningkatan konsumsi ikan di kalangan masyarakat dengan cara-cara kreatif. Ia meyakini, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat bagus, sedangkan sisi kekayaan ikan di Banyuwangi begitu melimpah.
“Ikan itu sumber pangan kaya protein dan omega 3. Konsumsi ikan sangat penting, terlebih bagi ibu hamil dan balita. Dan Banyuwangi itu sangat berlimpah sekali produksi ikannya, mulai ikan tangkapan hingga ikan hasil budi daya. Sayang sekali kalau konsumsi kita tidak optimal,” ujar Bupati Ipuk dalam sosialisasi Gemarikan di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Senin (27/6).
Untuk meningkatkan konsumsi ikan, Bupati Ipuk menggerakkan kader PKK dan dasa wisma untuk turun langsung mengajak warga mengkonsumsi ikan. Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong peningkatan konsumsi ikan dengan berbagai program yang kreatif.
“Kader-kader harus turun, ajak ibu hamil dan balita untuk makan ikan. Protein yang terkandung di ikan sangat bagus, ini bisa cegah stunting. Ini penting,” jelasnya.
Selain lewat kampanye Gemarikan, Pemkab Banyuwangi mengajak warganya melakukan budi daya ikan dengan memanfaatkan area di lingkungan sekitar, seperti yang terlihat di Desa Kaligondo yang terdapat banyak kolam budi daya ikan.
“Ini adalah bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan warga. Pada masa pandemi ini, kami harus lebih kreatif sehingga bisa tetap produktif dalam situasi sulit ini. Manfaatkan pekarangan sekitar untuk ternak lele, ikan nila. Jadi, paling tidak kita bisa konsumsi ikan seminggu tiga kali,” tutur Bupati Ipuk.
Politisi PDI Perjuangan itu juga berharap dinas terkait mengenalkan berbagai keterampilan pengolahan ikan melalui berbagai pelatihan.
“Ini tadi saya lihat ada dendeng lemuru, abon ikan laut. Dengan diversifikasi produk semacam ini, anak-anak akan semakin gemar makan ikan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Alief Kartiono, mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Banyuwangi. Tingkat konsumsi ikan di Banyuwangi saat ini pada angka 36 persen.
“Harapan kami bisa terus meningkat, kalau bisa sampai angka 50 persen. Mengingat kita merupakan salah satu daerah penghasil ikan, baik tangkap maupun budi daya,” ujarnya.
Alief juga menegaskan, untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan masyarakat, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya memberikan bantuan benih ikan kepada pembudidaya ikan.
“Kami juga berikan bantuan alat. Juga menggelar pelatihan makanan berbasis ikan. Tujuannya mendorong kreativitas ibu-ibu dalam mengolah ikan untuk menambah selera keluarga, juga diharapkan bisa menjadi bekal membuka usaha baru,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS