SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal mengoptimalkan anggaran makan bergizi gratis yang tidak jadi dipergunakan karena langsung ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Rencananya Pemkot akan memanfaatkan dana tersebut untuk pembangunan serta rehab sekolah dan perbaikan kampung-kampung.
“Anggaran makan bergizi gratis yang tidak dipergunakan karena menggunakan APBN, maka dana Rp 1 triliun ini kami diskusikan bersama DPRD nantinya kita bangun dan rehab sekolah sekaligus juga perbaikan kampung-kampung yang ada,” ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, kemarin.
Dengan adanya anggaran tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan untuk pengoptimalan pembangunan di Kota Surabaya.
“Sehingga insya Allah pembangunan akan lebih cepat dibandingkan sekarang,” ujarnya.
Eri juga mengungkapkan bahwa refocusing anggaran yang dilakukan pemerintah pusat tidak akan berdampak pada Pemkot Surabaya.
“Karena yang dari Surabaya itu selama ini menerima DAK (Dana Alokasi Khusus) kecil. Tapi kita menerima DAU (Dana Alokasi Umum) dan ini tetap (jumlahnya),” jelas dia.
Menurutnya, selama ini pengoptimalan berbagai program dan pembangunan di Kota Surabaya memanfaatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Karena yang berkurang saat ini adalah DAK yang turun ke daerah-daerah. Dan kitapun menerimanya kecil jadi tidak terasa dan selama ini yang dipergunakan adalah pendapatan kita sendiri,” beber Eri.
Dia pun mengimbau para kepala dinas untuk memaksimalkan pendapatan daerah di dinasnya masing-masing.
Seperti parkir liar yang menjadi masalah di Kota Surabaya yang harus diselesaikan. Harapannya apabila parkir liar mampu diatasi, Pemkot bisa mengoptimalkan pendapatan melalui karcis parkir.
“Saya sudah sampaikan kepada kepala dinas bahwa pendapatan daerah ini bisa ditingkatkan dengan percepatan-percepatan yang luar biasa,” pungkasnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS