TULUNGAGUNG – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung, Dio Jordy Alvian, meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung melakukan inovasi dan transparansi dalam pengelolaan pasar, terutama Pasar Wage.
“Kita mengusulkan agar pasar disemarakkan dengan menggelar berbagai event yang dapat meningkatkan kunjungan masyarakat,” ujar Dio, Sabtu (17/5/2025).
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Panjer, Kecamatan Rejotangan, pada Rabu (14/5/2025) kemarin.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan beberapa masukan terkait pengelolaan pasar dan pengembangan potensi ke depan.
“Pasar Panjer memiliki lahan di bagian belakang yang cukup potensial untuk dimanfaatkan,” jelas Dio.
Terkait pengembangan potensi pasar, anggota Fraksi PDI Perjuangan ini memberikan contoh pada Pasar Ngunut yang sudah berhasil menarik minat masyarakat melalui pelaksanaan car free day.
Untuk itu, ia meminta Disperindag memfasilitasi kegiatan-kegiatan para pelaku pasar agar bisa meriah dan bisa menarik minat masyarakat.
“Dengan potensi lahan yang ada, Pasar Panjer bisa lebih hidup, jika Disperindag memfasilitasi kegiatan-kegiatannya,” terangnya.
Ketua DPC Repdem Tulungagung ini menegaskan pentingnya pengelolaan administrasi pasar yang sesuai dengan aturan dan transparan. Ia mengingatkan agar tidak terjadi pungutan liar (pungli) maupun kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar yang dapat merugikan keuangan Pemda.
Terkait perkembangan aktivitas di Pasar Wage, Dio menilai sudah mulai menunjukkan geliat positif.
“Alhamdulillah, Pasar Wage mulai hidup kembali. Sudah terlihat aktivitas UMKM yang mulai ramai,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran paguyuban pedagang Pasar Wage yang telah berjuang sejak awal dalam menghidupkan aktivitas pasar. Untuk itu, ia meminta Disperinda merangkul paguyuban pedagang Pasar Wage di setiap kegiatan atau kebijakan yang diambil.
“Pasar Wage sudah menunjukkan progres, dan dinas harus segera menangkap peluang ini dan terus mengawalnya. Jangan sampai ketika sudah ramai, ada pihak luar yang justru ingin menguasai,” terangnya.
Sidak di pasar, tambah dia, merupakan bagian dari komitmen Komisi C dalam memastikan pengelolaan pasar tradisional di Tulungagung berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Sidak ini bagian dari komitmen kami untuk melakukan pengawasan dalam upaya peningkatan PAD agar tidak terjadi kebocoran,” tandasnya. (sin/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS