SIDOARJO – Harapan petani rumput laut di Sidoarjo untuk ekspor mandiri mendekati kenyataan. Sejumlah pihak terkait permodalan, ekspor impor, pemerintah pusat dan daerah memberikan dukungan seperti tercermin saat acara peresmian Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo, Sabtu (18/12/2021).
Dusun Tanjungsari Desa Kupang Kecamatan Jabon, pukul 09.00. Sejak pagi, suasana dusun di ujung timur Sidoarjo itu tak seperti biasanya. Pihak-pihak berkompeten yang mendukung rencana ekspor rumput laut dari desa ini mulai berdatangan.
Diantaranya anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yakni Indonesia Eximbank, dinas-dinas terkait dari Pemkab Sidoarjo, dan sejumlah penyuluh perikanan.
Acara juga didukung berbagai pihak terkait, seperti tampak dari logo sejumlah instansi pada latar acara peresmian. Yakni Pemprov Jatim, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), juga Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI). Dan tentu saja, pengurus dan anggota Koperasi Sumber Mulyo 5758, sebagai wadah dari petani rumput laut setempat.
Di dusun itu, pihak-pihak tersebut bersama-sama ke lokasi pengeringan rumput laut yang berada di pematang-pematang pada hamparan tambak. Usai meninjau lokasi, acara dilanjutkan di gedung pertemuan.
Direktur Pelaksana II Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Maqin Norhadi, dalam sambutannya menyemangati petani untuk terwujudnya ekspor seperti diharapkan. “Kalau peti mati yang ada di Bantul saja bisa kita dampingi untuk diekspor, apalagi rumput laut,” ujarnya.
Maqin Norhadi juga menyampaikan terima kasih kepada Indah Kurnia yang menginisiasi dan terus mendorong terwujudnya desa devisa rumput laut sidoarjo ini. Lantaran itu, pada akhir sambutannya Maqin meminta kepada Indah Kurnia untuk meresmikan desa devisa tersebut.
Indah kurnia dalam sambutannya menyampaikan, acara peresmian ini ia idamkan sejak lama. Beberapa tahun ia dan timnya mendampingi petani, melakukan berbagai upaya mewujudkan rencana ekspor seperti harapan petani.
“Inilah yang saya tunggu-tunggu, rumput laut Jabon, Sidoarjo, bisa diekspor. Dan saat ini LPEI kami minta dan mau mendampingi para petani di Desa Kupang,” kata wakil rakyat dari PDI Perjuangan daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo tersebut.
Keterlibatan LPEI dalam rencana ini menjadi tahapan yang mendekatkan petani dengan mimpi meng-ekspor produksinya. Sebab mendapatkan dukungan dari LPEI bukan barang mudah. Tahun ini, secara nasional, ada sekitar 3.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diurus lembaga tersebut.
Di akhir sambutannya, Indah Kurnia berharap agar petani dan warga betul-betul memanfaatkan kesempatan ini. Caranya, kata dia, menguatkan tekad untuk bergotong royong dengan semua pihak, khususnya di antara petani.
“Kalau satu petani rumput laut hanya mampu menghasilkan beberapa gulungan, dan dijual sendiri-sendiri, hasilnya akan beda kalau dilakukan puluhan bahkan ratusan petani. Harus bekerja sama, bisa melalui koperasi yang ada,” katanya.
Ketua Koperasi Sumber Mulyo 5758, Hery Sudarmono, menyampaikan, pihaknya tidak menyangka adanya pendampingan dari LPEI seperti diupayakan Indah Kurnia bisa terwujud. Acara ini memang menjadi harapan koperasi untuk bisa ekspor secara mandiri.
“Maka, kami akan bekerja keras agar kami bisa segera ekspor. Kalau bisa tahun depan,” katanya.
Saat ini, kata Hery Sudarmono, pihaknya akan fokus peningkatan sumber daya pengurus untuk manajamen ekspor. Disamping terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi.
“Kualitas tentu saja terus kita tingkatkan, sebab ekspor rumput laut ini kan untuk bahan baku makanan, kosmetik dan obat-obatan. Sehingga peningkatan mutu terus kami lakukan sejak dari penyiapan bibit, penanaman, pasca panen maupun pengolahannya,” katanya.
Petani rumput laut di Sidoarjo jumlah mencapai ratusan. Hery Sudarmono menyebut ada 400-an petani. Meski saat ini baru puluhan yang tergabung dalam koperasi, Hery yakin lambat laun para petani akan bergabung dalam koperasi.
“Dengan meningkatnya volume produksi, toh baliknya juga untuk kesejahteraan para petani rumput laut, dalam hal ini anggota koperasi,” pungkas Hery. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS