Kamis
05 Desember 2024 | 8 : 31

Diana Sasa Minta Gubernur Jatim Kembali Desak Pusat Revisi Kebijakan Impor Sampah

pdip-jatim-sasa-acara-bamusi-kota-probolinggo

SURABAYA – Kabar sampah kertas impor yang mengandung plastik mendapat perhatian anggota DPRD Jawa Timur Diana Amaliyah Verawatiningsih. Pasalnya, plastik dari sampah impor yang dibakar di Desa Tropodo, Sidoarjo dan Desa Bangun, Mojokerto itu jadi penyebab pencemaran lingkungan.

Politisi PDI Perjuangan ini pun minta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali mendesak pemerintah pusat agar segera merevisi kebijakan impor sampah, terutama sampah kertas.

Sebab, Pemprov Jatim pernah mengajukan revisi kebijakan impor sampah pada Juni 2019 lalu. Selain itu, telah minta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman serta Kementerian Perdagangan, untuk merevisi Peraturan Menteri Perdagangan terkait impor sampah kertas yang terdapat sampah plastik di dalamnya.

Diana menyebut, langkah ini perlu kembali dilakukan untuk mencegah penyusupan sampah plastik pada setiap transaksi. “Saya minta gubernur mendesak kembali pemerintah melakukan revisi pengetatan kebijakan impor sampah,” katanya, Senin (25/11/2019).

“Kementerian terkait harus ada nota bersama terkait impor sampah kertas karena ternyata ada plastik di dalamnya,” lanjut dia.

Lembaga surveyor impornya, tambah Diana, juga harus lebih tegas. “Jika barang yang dikirim tidak sesuai nota, ya harus ada sanksi tegas. Kalau perlu kembalikan ke negara asal,” tambah politisi asal Pacitan ini.

Terkait permasalahan ini, dia minta pemerintah untuk lebih mengutamakan kepentingan rakyat dibanding kepentingan korporasi. Pasalnya, sampah kertas yang disusupi plastik itu memiliki banyak efek negative, salah satunya, masalah pencemaran udara.

“Jangan kita mengutamakan kepentingan kapital industri tapi mengorbankan kepentingan hidup rakyat. Kebijakan kita dalam mendukung sektor industri selayaknya juga tidak mengabaikan aspek hajat hidup orang banyak, termasuk keberlangsungan lingkungan untuk hidup dengan layak, tanah sehat udara sehat,” tegas Sasa, sapaan akrabnya.

Mengutip apa yang disampaikan Kepala Puskesmas Krian, dr. Titik Sri Harsasih, menurut Sasa, karena terus menerus terpapar asap pekat warna hitam dari pabrik tahu yang menggunakan limbah sampah plastik impor sebagai bahan bakarnya, 80 persen warga sekitar pabrik terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), khususnya perempuan.

Tiap hari Puskesmas Krian menerima 5 hingga 10 pasien dengan keluhan ISPA. Rata rata pasien bertempat tinggal di empat dusun di wilayah Desa Tropodo itu mengeluhkan sesak nafas, batuk, dan radang tenggorokan. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Novita: TVRI, RRI, dan Antara Harus Kembali Jadi Pilihan Utama Masyarakat untuk Informasi dan Edukasi

JAKARTA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Novita Hardini menekankan pentingnya transformasi digital yang nyata ...
PEMILU

Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Gresik, Paslon Yani-Alif Raih 59,72 Persen Suara

GRESIK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik telah selesai melaksanakan rapat pleno rekapitulasi ...
EKSEKUTIF

Antisipasi Kekeringan, Bupati Sugiri Resmikan Sumur Dalam

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meresmikan sumur dalam di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Rabu ...
KRONIK

RSUD Surabaya Timur Segera Diresmikan, Eri: Saya Dedikasikan untuk Perempuan dan Anak

SURABAYA – Walikota Eri Cahyadi meninjau kesiapan akhir dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur yang ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Dorong Ekraf RI Masuk Pasar Premium dengan Produk UMKM

JAKARTA – Anggota DPR RI Novita Hardini menyoroti beberapa hal penting terkait tantangan besar yang dihadapi ...
PEMILU

Menang 80%, Paslon Tunggal Mas Ipin-Mas Syah Lanjut Pimpin Trenggalek Periode Kedua

TRENGGALEK – KPU Trenggalek telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten untuk Pilkada ...