MALANG – Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, pemerintah pusat maupun daerah punya kewajiban bersama untuk menggelorakan kembali rasa cinta kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sekaligus menyatukan segala kekuatan negara.
Pernyataan itu dia sampaikan saat menjadi narasumber sebuah acara bertema ‘Penguatan Bela Negara Bagi Generasi Muda’ yang berlangsung di kantor Kecamatan Pujon, Selasa (20/9/2022).
Didik menyampaikan, bersama dengan TNI/Polri, pemerintah selalu mendukung proses peningkatan semangat bela negara. Terkait itu dibutuhkan kebijakan, strategi dan upaya yang dirumuskan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bela negara.
“Karena kesadaran bela negara dapat membangkitkan kemampuan untuk melawan sesuatu yang dapat melemahkan kekuatan dan ketangguhan nasional, serta keutuhan NKRI,” kata Didik Gatot Subroto.
Menurutnya, implementasi dari program bela negara ini bertujuan agar setiap tindakan dan sikap warga negara Indonesia bisa bertindak dan bergerak berdasarkan kepada kecintaan terhadap bangsa dan negaranya.
“Seluruh warga negara harus dibentuk untuk cinta kepada negara dan diwujudkan dalam kesediaan untuk melindungi, mempertahankan, dan memajukan kehidupan bersama,” tuturnya.
Kesadaran warga negara untuk turut serta dalam usaha-usaha bela negara, sebut Didik, tidak bisa timbul dengan sendirinya. Oleh sebab itu perlu ditumbuhkan melalui proses yang berkelanjutan, baik secara motivasi mencintai tanah air dan bangsanya.

Salah satu strategi paling efektif, yaitu melalui lembaga pendidikan, bagaimana membangun karakter terhadap anak-anak untuk dapat memahami kesadaran bela negara. Hal ini dapat menjadi langkah awal bersama dalam menghalau segala ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Terlebih penyebaran paham-paham ektremisme yang menjadi dampak dari perkembangan globalisasi, sebagai salah satu ancaman yang dapat mempengaruhi generasi milenial bangsa ini kedepannya.
“Teknologi komunikasi dan informasi mengubah perang konvensional menjadi perang modern, menggunakan teknologi, media massa, cyber war. Selain itu juga merubah pola pikir. Bukan perang kekuatan militer, tetapi perang pengaruh melalui Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan kebudayaan,” imbuh Didik Gatot Subroto.
“Tanpa disadari infiltrasinya. Sasarannya ketahanan ekonomi, pertahanan dan keamanan, budaya, ideologi, lingkungan, politik, karakter,” sambung mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang tersebut.
Selain perkembangan teknologi, markoba juga menjadi salah satu ancaman dimana pecandu narkoba didominasi dari generasi muda, karena mereka yang masih masa pertumbuhan, seperti pelajar dan mahasiswa akan sangat rentan sekali terhadap penyalahgunaan narkoba.
Untuk menghindari hal tersebut, maka Didik meminta agar pembinaan bela negara, menjadi solusi jangka panjang menjaga keutuhan, kedaulatan dan keselamatan segenap bangsa, setiap negara membutuhkan fundamental ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh.
“Pembinaan kesadaran bela negara dapat berhasil apabila seluruh bangsa ini bersatu untuk menyatukan langkah dalam menyuarakan semangat bela negara dan cinta tanah air. Hal inilah sebagai bentuk pembangunan kepribadian bangsa yang menjadi program prioritas pemerintahan yang tertuang dalam Nawacita,” pungkas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS