SURABAYA – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan nasib para guru dan petani hingga ke pelosok negeri. Menurutnya, guru adalah profesi yang sangat berjasa untuk negeri. Dari didikan merekalah terbentuk kader-kader bangsa yang hebat dan membangun Indonesia. Sayangnya kesejahteraan masih sulit didapatkan.
“Guru itu ya guru madrasah, guru di pesantren, guru-guru seperti itu melahirkan orang hebat seperti Pak As’ad dan Mbak Yenny, kemudian saya. Itu semua dididik oleh guru, tapi sekarang guru itu tidak ada yang mau memikirkan nasibnya,” ujar Mahfud dalam acara deklarasi Relawan Mahfud Guru Bangsa Jawa Timur di International Expo (JIE) Convention Exhibition Surabaya, Sabtu (14/1/2024).
Hal itulah yang akan Ganjar-Mahfud perjuangkan. Cawapres Ganjar Pranowo sekaligus Menko Polhukam itu menyebut bahwa persoalan tersebut telah masuk dalam 21 program unggulan mereka.
Mahfud juga menjelaskan, pihaknya sudah merinci jumlah anggaran negara yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh pengajar. Mulai dari guru madrasah hingga guru ngaji yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah.
“Negara punya dana abadi untuk pengurusan pesantren dan lain-lain itu jumlahnya 138 triliun. Dari dana tinggal membuat kebijakannya,” tuturnya.
Bukan hanya guru, pihaknya juga fokus pada nasib para petani. Mahfud menyebut, keadaan petani saat ini sangat miris. Mereka yang menjadi penyokong ekonomi negara agraris justru banyak yang masuk ke kredit macet hingga sekira 678 milyar. Kondisi tersebut akan diperbaiki oleh Ganjar-Mahfud. Lewat program-program unggulannya, petani dapat lebih sejahtera.
“Para petani ga usah kredit sampai tidak mampu bayar. Insya Allah itu akan jadi program untuk dianggap lunas dengan kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Hal tersebut, lanjut Mahfud, dapat terwujud dengan kebijakan-kebijakan yang tepat dan pemberantasan korupsi. “Uang negara ini itu banyak, kalau kita bisa menghapus korupsi. Separuh saja, sudah bisa memakmurkan petani, nelayan, dan lain-lain. Kita punya uang banyak, cukup asalkan tidak korupsi dan dikorupsi,” pungkasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS