KOTA BATU – Potensi terpendam Kopi Songgoriti Kota Batu mendapat perhatian serius Wali Kota Hj. Dewanti Rumpoko. Wali kota yang akrab disapa Bu De ini menyatakan siap memfasilitasi kepentingan para petani kopi, mulai dari hulu hingga hilir.
“Kopi ini memiliki cita rasa khas. Saya bersama Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata nantinya akan membuat link-nya dari hulu hingga hilir, agar petani dengan mudah untuk menjual kopinya nanti,” kata Dewanti, kemarin.
Ke depan, sebut Dewanti, tidak hanya Pemerintah Kota Batu yang akan memfasilitasi promo kopi ini, tetapi juga para penikmat kopi di Kota Batu yang bergabung dalam barista.
“Kami juga akan menggandeng komunitas pecinta kopi yang ada Kota Batu, untuk menjadikan kopi Batu ini menjadi ikon Kota Batu. Kami bertekad membantu petani bisa menjual hasil pertaniannya dengan mudah dan dengan harga yang baik. Semoga kami bisa memfasilitasi petani bisa lebih sejahtera,” terangnya.
Diakui Dewanti, potensi kopi Songgoriti luar biasa. Selain itu, jalur menuju kebun kopi tidak jauh dari jalan, sehingga pengunjung bisa menikmati kopi dengan pemandangan alam yang sangat indah.
Lebih lanjut, Dewanti juga akan mempersiapkan segala kebutuhan dari para petani kopi seperti Saprodi pupuk dan bibit. Targetnya, pada tahun 2021 Kota Batu bisa memiliki ikon kopi.
“Pemkot siap membantu para petani kopi ini. Nanti juga dari Dinas Pariwisata atau Diskumdab bisa membantu memasarkan ke hotel-hotel yang ada di Kota Batu,” ujar Dewanti.
Sementara itu, Lurah Songgokert, Dian Saraswati berharap, setelah ada pendampingan dari pemerintah kota, pihaknya bisa meningkatkan harga saing kopi di petani Songgokerto dengan kopi daerah lain.
Di antaranya dengan cara memperbaiki kualitas rasa dan memasarkan kopi dalam bentuk produk bubuk.
“Kopi disini itu sudah pernah memenangkan cita rasa sebagai juara 2 nasional dalam suatu Festival Kopi di Yogyakarta. Cita rasa kopi kan sudah teruji jadi ya tinggal gimana pendampingan dari Pemkot nanti bisa meningkatkan harga jual kopi,” jelas Dian.
Lebih lanjut, Dian juga menargetkan kedepan bisa membangun tempat wisata baru di perkebunan kopi tersebut. Sehingga nilai dari kopi tidak hilang.
“Bisa nanti kita buat semacam joging trek yang dikemas dengan kopi story nya Songgoriti. Sehingga wisata edukasi itu mungkin nanti dibuat disini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, luas lahan yang sudah ditanami kopi di wilayah Kelurahan Songgokerto yakni 43 hektare.
Lahan tersebut dikelola petani di bawah pembinaan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH) bekerja sama dengan Perhutani. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS