SURABAYA – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono mengatakan, peringatan Hari Jamu Nasional pada 27 Mei 2021 jadi momentum menggerakkan masyarakat agar lebih mencintai produk dalam negeri, terutama obat-obatan tradisional seperti jamu.

Menurutnya, jamu bisa menjadi kekuatan untuk menggerakkan perekonomian jika diinformasikan secara maksimal.

“Kesadaran masyarakat sebenarnya sangat tinggi terhadap obat tradisional, khususnya jamu. Tapi ini tidak dikemas, tidak diinformasikan, dan diumumkan secara maksimal. Nah kita akan mendorong agar ini bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Deni, Kamis (27/5/2021).

Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini obat atau jamu tradisional, menurut Deni, menjadi hal yang sangat mudah untuk diproduksi sendiri.

“Dan ini akan bisa melawan arus besar obat-obatan dari perusahaan besar. Jadi tugas kita bersama untuk kemudian mengkampanyekan kembali hidup sehat dengan cara tradisional yang sudah turun temurun jadi budaya bangsa kita,” tandasnya.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini pun mengimbau masyarakat agar mengonsumsi jamu dan obat-obatan tradisional yang tidak ada unsur kimianya dan lebih menyehatkan karena sudah terbukti dari turun-temurun sejak nenek moyang.

Apalagi, resep dan tanaman obat yang ada di bumi Nusantara ini khususnya Jatim dengan mudah bisa ditanam, diproduksi, dikemas dan dipasarkan lebih baik lagi. Sehingga bisa menguasai pasar yang selama ini masih didominasi pabrik atau perusahaan besar.

Deni juga menegaskan, Komisi E DPRD Jatim memiliki komitmen tinggi terhadap produk-produk lokal dan dalam negeri. Khususnya jamu dan pengobatan herbal, yang menjadi salah satu kekuatan Indonesia untuk bisa menggerakkan UMKM, petani, dan kembali kepada rasa cinta terhadap produksi dalam negeri. 

“Di Komisi E DPRD Jawa Timur, kita sudah merumuskan Perda Perlindungan Obat Tradisional yang di dalamnya ada jamu, dan lain-lain. PDI Perjuangan juga memiliki komitmen yang tinggi terhadap produk-produk lokal dan dalam negeri khususnya jamu dan pengobatan herbal ini,” pungkasnya. (nia/pr)