Selasa
26 November 2024 | 10 : 32

Demokrasi, Syarat Perbaikan Status Perempuan

pdip-jatim-eva-k-sundariJAKARTA – Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan, kemajuan perempuan Indonesia sering berhubungan linier dengan kualitas demokrasi, bukan yang prosedural. Jika demokrasi membaik maka status perempuan seharusnya membaik.

Menurut Eva, hal itu tidak otomatis, karena perempuan harus aktif memastikan mendapat manfaat dari peluang membaiknya demokrasi.

“Saat reformasi dimulai, para perempuan sendiri yang aktif berjuang untuk UU KDRT, UU Pemilu, karena tahu keadilan bukan hadiah kaum Laki,” kata Eva Kusuma Sundari, sebagaimana siaran pers menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2016.

Saat ini, lanjut anggota Komisi XI DPR ini, ketika di Indonesia intoleransi memburuk maka kepentingan praktis dan strategis perempuan terkena imbasnya. Menguatnya fundamentalisme dan radikalisme oleh aparat dan birokrasi seperti bupati, walikota, polisi bahkan tentara tentu jadi ancaman.

Kelompok intolerans ini, sebut Eva, menolak demokrasi dan cara-cara yang demokratis dan bahkan menghalalkan penggunaan cara kekerasan dalam memenangkan kepentingan.

“Setelah menyebar kebencian dan mobilisasi masa maka tidak segan mereka membakar, memukul dan bahkan mengusir kelompok minoritas dari tanah dan harta mereka,” tegasnya.

Dia meyakini, pemerintah pusat yang presidennya pro perempuan pun akan kesulitan karena sabotase daerah untuk promosi kesetaraan gender. Saat ini ancaman bagi perempuan dan anak adalah pembangkangan birokrasi dan aparat daerah akibat menguatnya intoleransi.

Menurutnya, perlu sosialisasi empat pilar oleh pemerintah di kalangan pemerintah sendiri karena aparatur birokrasi sudah menjadi provokator penyerangan terhadap kelompok minoritas.

“Kelompok intoleran sudah berhasil membajak pimpinan daerah, birokrasi, aparat keamanan untuk memimpin tindakan outlaw, di luar hukum,” terangnya.

Tak hanya pemerintah, kata Eva, pun demikian dengan parpol harus menyelenggarakan pendidikan politik internal soal kewarganegaraan dan melembagakannya ke dalam sistem rekruitmen, pembinaan, karir dan lainnya. Hal ini supaya politisi kuat iman terhadap empat pilar.

Dia menegaskan, politisi yang memimpin pemerintahan harus kuat iman terhadap hasutan kelompok intoleran menarget pemusnahan kelompok minoritas yang rentan yang harusnya mereka lindungi sesuai perintah konstitusi.

Sebaliknya, para politisi dan aktivis perempuan, jangan menambah rumit keadaan. “Kita harus ikhlas dan efektif berjuang, jangan ada lagi politisi perempuan memperjuangkan agendanya patriarchy, kampanye ketidaksetaraan gender, menolak perempuan jadi pemimpin, promosi domestikasi perempuan,” ucap Eva.

“Jangan ada perempuan menolak demokrasi, pro khilafah, karena demokrasi merupakan necessary conditions bagi kesetaraan gender,” pungkasnya. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...