MALANG – Isu pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur masih menjadi sorotan utama. Pasalnya, luas wilayah Kabupaten Malang terbilang luas dan bahkan terpisah saling berjauhan dari lokasi pusat pemerintahan.
Ketika pemerataan pembangunan tidak bisa segera diatasi, maka potensi ancaman pemekaran wilayah bisa terjadi. Isu ini menjadi pembahasan dalam Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Malang 2024 pada Jumat (8/11/2024).
Menyikapi masalah itu, pasangan calon bupati-wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Kabupaten Malang 2024, Sanusi-Lathifah (SaLaf) berkomitmen untuk mengatasi problem tersebut di periode keduanya nanti jika terpilih. Soal ini, dia akan mempermudah konektivitas antar daerah.
Menurutnya, perbaikan konektivitas ini menjadi penting agar akses pelayanan ke seluruh penjuru Malang bisa diwujudkan dan merata. Sanusi menegaskan sejumlah perbaikan konektivitas ini akan disinergikan di pemerintah pusat.
Mulai pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen, akses jalan Gunung Kawi-Kota Batu, hingga Kota Batu-Singosari. “Soal ini sudah saya gagas di periode sebelumnya, sudah disurvei juga oleh gubernur,” ungkap Sanusi.
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga sudah menyiapkan solusi pemecah kemacetan di bagian wilayah Malang tengah dan selatan.
“Saya mengajukan jalan Gondanglegi-Balekambang untuk menjadi penghubung lintas selatan dan jalan lintas tengah unruk menjadi jalan provinsi,” ungkapnya.
Dia berharap masyarakat bisa mempercayakan percepatan pembangunan daerah lebih lanjut kepada paslon SaLaf pada periode 2024-2029 nanti. Dengan begitu, upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan perekonomian bisa segera tercapai.
Meski begitu, di sisi lain untuk solusi pemekaran wilayah menurut dia tidak bisa serta merta dilakukan. “Karena statusnya masih moratorium. Sehingga tidak serta-merta dilakukan,” ujarnya. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS