KEDIRI – Hujan deras dengan intensitas tinggi mengakibatkan air sungai di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri meluap dan merusak infrastruktur jalan dan areal persawahan warga setempat.
Luapan air sungai itu merusak jalan alternatif yang menghubungkan 3 desa, yakni Desa Krecek, Desa Blaru Kecamatan Badas, serta Desa Karang Tengah Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Menurut keterangan Kepala Dusun Pulorejo Subiyanto, Desa Kresek, dangkalnya air sungai tidak mampu menampung debit air hujan hingga meluber masuk ke permukiman warga.
“Jalan yang rusak sekitar 25 meter. Mengingat itu prasarana penting masyarakat untuk pertanian, kami berharap secepatnya dibangun,” kata Subiyanto.
Karena infrastruktur jalan alternatif 3 desa rusak, masyarakat terpaksa harus berjalan memutar menempuh jarak 5 kilo meter. Menurutnya, kejadian serupa sebenarnya pernah berlangsung pada tahun 2012 lalu.

Keluhan warga ini kemudian direspon oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Bupati berusia 28 tahun ini langsung melakukan peninjauan di lokasi.
Bupati kader PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, jebolnya infrastruktur jalan ini dikarenakan luapan air dari sungai. Dia mengimbau warga, agar tidak menanam di sepanjang bantaran sungai, karena akan dibuatkan tanggul
“Maka yang harus dilakukan adalah menormalisasi sungai, supaya kalau curah hujan tinggi lagi, debit air bisa lancar,” kata Dhito, Sabtu (3/4/2021).
“Yang pertama kita perbaiki dulu jalannya, datangkan alat berat. Tadi saya sudah koordinasikan dengan Kepala Dinas PUPR Pak Erwan. Menurut beliau hari Selasa jalannya sudah sambung lagi,” sambung Dhito.
Dia mengestimasi perbaikan jalan sudah selesai dalam rentang waktu dua hari. (putera)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS