NGAWI – Rencana pembangunan pendopo Wedya Graha ditunda. Anggaran dialihkan untuk perbaikan jalan guna menunjang kelancaran kegiatan perekonomian rakyat.
Akselerasi percepatan pembangunan dilakukan pasangan Bupati dan Wakil Bupati, Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko. Sejumlah rencana pembangunan yang tidak masuk skala prioritas dikepras bahkan dibabat habis.
“Jadi untuk proyek yang tidak masuk skala prioritas akan dilakukan penundaan. Seperti rencana pembangunan pendopo Wedya Graha dan renovasi beberapa gedung perkantoran lain,” tegas Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko.
Wakil Bupati yang akrab disapa Mas Antok ini menambahkan, pengalihan anggaran sekaligus untuk menindaklanjuti SE Mendagri dan Kemenkeu tentang adanya refocusing APBD Ngawi tahun 2021. Sehingga untuk jalur jalan-jalan tertentu dengan pertimbangan skala prioritas kemanfaatan, akan dilakukan pembangunan.
Untuk proyek jalan Budug-Kajang, umpamanya. Selain mendasar, juga karena pertimbangan batas wilayah antara Madiun-Ngawi. Di waktu sebelumnya, jalan tersebut menjadi tanggungjawab Madiun. Namun mulai tahun 2020 masuk wilayah Kabupaten Ngawi.
Pembanguan infrastruktur berdasarkan skala prioritas juga dilaksanakan untuk perbaikan jalan Paron-Jogorogo. Jalan ini, oleh warga dijuluki dengan sebutan “jeglongan sewu” lantaran kondisi jalan yang banyak berlubang.
Proses perbaikan Jalan Paron-Jogorogo dimulai dari sisi selatan jembatan tol Mardiasri sejak April lalu. Hingga hari ini, Rabu (2/6/21) perbaikan telah mencapai Stasiun Ngawi di Kecamatan Paron, atau sudah mencapai 3 kilometer lebih.
Perbaikan jalan Paron-Jogorogo disambut baik oleh warga. Utamanya warga Kecamatan Paron yang setiap hari melintas di jalur tersebut. Salah satu warga Paron, Afifatur Rohmah (23), kepada media DPD PDI perjuangan Jatim mengaku senang dengan perbaikan jalan tersebut.
“Alhamdulillah akhirnya diperbaiki, semoga tidak hanya di jalan ini saja,” ujarnya senang. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS