Selasa
26 November 2024 | 1 : 35

Cetak Generasi Berkualitas, Pemkab Ponorogo Deklarasikan Sekolah Siaga Kependudukan

PDIP-Jatim-Bupati-Sugiri-01052024

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bersama stakeholder terkait menandatangani Sosialisasi dan Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) di Aula Bappeda Kabupaten Ponorogo, Selasa (30/4/2024). Hal tersebut sebagai komitmen komitmen untuk memperbaiki kualitas generasi bangsa.

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal. Tujuannya, untuk memberikan informasi terkait isu-isu kependudukan seperti keluarga berencana, pernikahan dini maupun stunting.

Menurut Bupati Sugiri, merencanakan kependudukan memang sebaiknya sudah direncanakan sejak dini. Sehingga peserta didik bisa teredukasi secara baik.

“Kalau ingin memperbaiki kualitas keluarga, PR (pekerjaan rumah, red) KB (keluarga berencana, red) tidak hanya menurunkan angka kelahiran, sejak dini di sekolah diajak berpikir planning, merencanakan keluarga,” ujar Bupati Sugiri.

Dengan adanya SSK, tambah Bupati Sugiri, materi kependudukan bisa disisipkan atau diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran, misalnya mata pelajaran biologi, keagamaan, ataupun lainnya.

“Sejak SMP dilibatkan berpikir tentang kependudukan, maka di tiap-tiap mata pelajaran, misal bicara biologi, alangkah indahnya disisipi bagaimana reproduksi yang baik, usia berapa mengandung yang baik agar anak-anak paham betul masa depan,” tuturnya.

Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengajak sekolah-sekolah, baik di bawah dinas pendidikan maupun Kementerian Agama untuk mulai menerapkan SSK. “Mulai berpikir yang melibatkan guru, agar sekolah menancapkan kolaborasi antara pendidikan dan KB biar nggak sendiri-sendiri,” terang politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ponorogo, Henry Indra Wardhana, mengatakan, Indonesia akan memasuki bonus demografi, di mana angka usia produktif 15-64 tahun lebih banyak daripada usia nonproduktif.

“BKKBN tidak hanya menyasar yang sudah berumur atau menikah, tapi juga mengajak adik-adik yang masih usia 15 tahun sampai usia ideal menikah. Kita edukasi, kita ajak melalui sekolah untuk mendapatkan materi program kependudukan,” ujarnya. (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...