SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun tanggul laut, guna mengatasi bencana banjir rob yang terjadi di sejumlah kawasan. Pemkot juga berencana membangun pintu air di Kalimas yang berbatasan dengan laut.
Untuk merealisasikan tanggul laut di pantai utara Surabaya itu, pihaknya akan mengusulkan pembangunan proyek tersebut ke DPRD. “Tahun depan kita usulkan ke DPRD,” kata Risma, Selasa (7/6/2016).
Selain untuk mengantisipasi banjir, tanggul laut yang akan dibangun sepanjang 2-3 Km ulai mulai kawasan Greges sampai Kalianak itu akan akan dimanfaatkan untuk jalan. Wali kota dari PDI Perjuangan ini memperkirakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tanggul sekitar Rp 40 miliar.
Selain penanggulan, untuk mencegah meluapnya aliran air sungai le sejumlah wilayah, pemerintah kota juga berencana membangun pintu air dan rumah pompa di Kalimas. Dia mengungkapkan, usulan pembangunan telah disampaikan ke pemerintah pusat.
Usulan itu diajukan, karena sebenarnya pembangunan di kawasan sungai kewenangan pemerintah pusat. “Namun sampai saat ini belum ada jawaban,” ungkapnya.
Jika pemerintah pusat tetap tak memberi kepastian soal bantuan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunannya, lanjut Risma, Pemkot Surabaya siap membangun dengan biaya sendiri.
Menurut dia, langkah proaktif tersebut dilakukan, karena pihaknya tak ingin terlambat dalam mengatasi banjir. “Kemarin hujan deras, permukaan Kalimas mengkhawatirkan. Tinggal 1-2 kilan (tangan),” katanya.
Mantan Kepala Bappeko ini memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk membangun pintu air dan rumah pompa di Kalimas mencapai Rp 90 miliar. Jika pembangunan pintu air dan rumah pompa bisa direalisasikan, sebutnya, beberapa kawasan, seperti sekitar Ampel, Genteng, Blauran dan pusat kota aman dari banjir.
Pihaknya telah merancang pembangunan pintu air dan rumah pompa. Pintu air yang akan dibangun, imbuhnya, bukan sekedar pintu air. Tapi diharapkan bisa jadi ikon kota di kawasan utara.
Untuk sementara ini, Pemkot Surabaya akan melakukan normalisasi Sungai Kalimas dengan melakukan pengerukan lumpur sungai mengantisipasi cuaca yang tidak menentu. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS