PONOROGO – Program bantuan pupuk NPK dari Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, terus berlanjut. Kali ini, menyasar kepada kelompok petani tembakau yang menerima pupuk non-subsidi tersebut. Bupati Sugiri menyerahkan secara simbolis pupuk NPK kepada 2 petani tembakau.
Setelah itu, sisa pupuk dibagikan dengan cara dropping ke masing-masing kelompok tani. Sebanyak 100 ton pupuk NPK yang dilepas itu diangkut dengan 11 truk, untuk dibagikan pada 70 kelompok petani tembakau di 15 kecamatan se-Ponorogo.
“Kami meneruskan yang kemarin. Ada 154 ton dibagikan. Hari ini 100 ton dikasih ke petani tembakau,” ujar Bupati Sugiri seusai melepas dropping pupuk di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Kamis (21/12/2023).
Bupati Sugiri juga menjelaskan, selain untuk ketahanan pangan, pemberian bantuan itu sebagai bentuk jawaban atas kegelisahan petani selama ini karena langkanya pupuk hingga mahalnya benih.
“Petani selalu gelisah pupuk langka. Udah nggak subsidilah. Lalu hari ini menjawab, walau tidak 100 persen setidaknya mengobati ngganjel weteng,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.
Alasan dipilihnya pupuk Nitrogen (N), Phosphat (P) dan Kalium (K) itu, karena pupuk majemuk menyediakan nutrisi yang seimbang sehingga mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal.
Di samping penggunaan pupuk NPK, Bupati Sugiri juga mendorong para petani untuk beralih ke pupuk organik agar tidak bergantung pada pupuk kimia.
“Kita belajar menggunakan pupuk majemuk agar kebutuhan tanah terjawab dengan NPK. Biar tidak ada surplus bahan baku biasanya tanah jadi keras gara-gara nggak bisa terurai semuanya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Plt Dispertahankan Ponorogo, Herry Sutrisno, menyampaikan, kebutuhan pupuk urea di Ponorogo sudah mencapai 95 persen, sedangkan pupuk NPK sekitar 44,87 persen.
“Itu yang diharapkan petani tembakau; dengan sentuhan pupuk NPK diharapkan tingkat kesuburan tanah paska tanaman tembakau akan lebih baik,” ujarnya.
Selain pupuk NPK dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) itu, juga diberikan benih padi sebanyak 12,5 ton. “Diberikan benih 12,5 ton terdiri dari ciherang, mekongga, dan inpari 33,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS