BLITAR – Marsim dan Mesilah, dua warga Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar korban banjir bandang pada Desember 2024 lalu, dapat bernafas lega. Pasalnya mereka mendapat bantuan hunian sementara (huntara).
Bantuan itu secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Blitar Rijanto pada Kamis (27/3/2025). Rijanto menjelaskan kedua penerima bantuan tersebut merupakan warga lanjut usia dengan kondisi yang memprihatinkan.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi mereka, karena dua warga ini tidak berdaya. Bu Mesilah mengalami kebutaan dan tinggal seorang diri. Saat banjir terjadi, seluruh harta benda termasuk seekor sapi yang dimilikinya, ikut hanyut terbawa arus banjir,” ujar Rijanto.
Selain tempat tinggal yang layak, jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tersebut, kedua warga ini juga mendapat fasilitas dasar seperti alas tidur, jaringan listrik, tandon air, dan kompor.
Meski demikan, terdapat persoalan pada ruangan dapur yang belum tersedia pada huntara ini. Adanya hal tersebut Rijanto memastikan pembangunan dapur bakal segera dilakukan.
Dalam hal ini, Pemkab Blitar akan berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga pada proses pembangunan nanti dapat berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan warga.
“Kami sudah menampung aspirasi mereka soal fasilitas dapur yang belum tersedia. Nantinya, dapur akan dibangun secara gotong royong dengan menggunakan anggaran dari desa serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman,” ujarnya.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat sebelum proses pembangunan dimulai,” imbuh dia.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto, mengungkapkan bahwa pembangunan dua unit huntara ini berlangsung pada 1-25 Maret 2025.
Dana pembangunan bersumber dari biaya tak terduga (BTT) Provinsi Jawa Timur, dengan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk masing-masing unit.
“Pembangunan huntara dilakukan dalam waktu kurang dari satu bulan dengan memanfaatkan dana dari BTT Provinsi Jawa Timur. Kami berharap hunian ini dapat membantu para korban bencana untuk kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik,” terang Ivong.
Sebelumnya, bencana banjir bandang telah melanda Kecamatan Binangun pada Desember 2024 lalu. Akibatnya rumah warga di beberapa desa mengalami rusak parah
Tercatat ada sebanyak 25 rumah mengalami kerusakan, dua di antaranya hanyut terbawa arus banjir.
Selain itu, jalan penghubung antar desa putus, dan tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah tersebut juga mengalami kerusakan. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS