TULUNGAGUNG – Bupati Maryoto Birowo mengapresiasi kepatuhan warga Tulungagung dalam memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam pencegahan penyakit Covid-19 sudah tinggi. Dia menyebut persentasenya mencapai lebih dari 85 persen.
“Kesadaran masyarakat untuk memakali masker dan penerapan prokes lainnya sudah cukup tinggi. Kalau diprosentasekan sudah lebih dari 85 persen,” kata Maryoto, usai apel gelar pasukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 melalui PPKM Mikro di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Rabu (9/6/2021).
Penerapan prokes yang cukup tinggi tersebut, menurut kader PDI Perjuangan ini, membuat kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung juga cenderung terkendali. Terlebih dalam tiga bulan terakhir penambahan terkonfirmasi Covid-19 di Tulungagung cukup relatif landai.
“Penambahan kasus positif Covid-19 dalam sehari rata-rata di kisaran lima sampai 10 orang dan itu pun untuk angka kesembuhannya berimbang. Selama tiga bulan terakhir ini peningkatannya landai-landai saja. Artinya itu terkendali,” paparnya.
Dia menambahkan, melandainya kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung tersebut menandakan keberhasilan pelaksanaan PPKM Mikro yang hingga kini sudah sampai ke delapan.
“PPKM Mikro yang pelaksanaannya di desa-desa mampu menekan penyebaran Covid-19 di Tulungagung,” jelas Maryoto.
Meski demikian, dia mengingatkan juga agar warga Kabupaten Tulungagung tidak terlena dengan kecenderungan kasus Covid-19 yang melandai itu.
Dia minta masyarakat untuk selalu tetap waspada dengan Covid-19. Apalagi saat ini banyak daerah di Jatim yang kasus Covid-19 mulai merebak.
Senada, Ketua DPRD Tulungagung Marsono yang juga ikut apel gelar pasukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 melalui PPKM Mikro mengatakan edukasi terkait Covid-19 pada masyarakat harus terus dilakukan.
“Apel saat ini juga bagian dari edukasi itu. Bahwa Covid-19 itu masih ada dan edukasi terus berlanjut,” kata Marsono.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Tulungagung ini juga menyebut dengan keadaan Kabupaten Tulungagung saat ini sudah masuk zona kuning penyebaran Covid-19 diharapkan ada pembukaan kebijakan terkait kuliner dan tempat wisata.
“Hal ini sudah kami bicarakan dengan Kapolres Tulungagung. Skema untuk membuka kran-kran kebijakan di kuliner dan tempat wisata. Tetapi itu semua tetap harus menerapkan prokes dengan ketat,” pungkasnya. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS