JEMBER – Bupati Jember Ir H. hendy Siswanto, S.T, IPU., Asean Eng minta semua pihak peduli anak. Kepedulian itu meliputi, stop perkawinan anak, stop bullying, dan stop kekerasan anak.
Ajakan itu dia sampaikan saat acara sosialisasi kekerasan terhadap anak di lingkungan SMA 1 Ambulu, Kamis (19/9/2024).
Di hadapan sejumlah siswa dan guru, Hendy menyampaikan kontrol terhadap anak-anak sangat penting. Mengingat dewasa ini peranan gadget sangat mendominasi kehidupan anak-anak.
Kemajuan teknologi yang tak bisa dibendung, tuturnya, harus disertai pengawasan yang intensif dari orangtua dan wali sekolah.
“Ini merupakan permasalahan yang kita hadapi saat ini. Jadi solusinya kita harus kompak bekerja sama melindungi anak-anak kita,” papar Hendy.
Pencegahan kekerasan terhadap anak, bullying hingga pernikahan dini (anak, red), ungkap bupati yang juga kader PDI Perjuangan itu, marak terjadi.
Tapi hal tersebut bisa diantisipasi jika ruang-ruang komunikasi terbuka lebar untuk anak-anak.
Dia menyebutkan, peranan orangtua dan guru di sekolah menjadi bagian penting bagi anak-anak untuk bisa bebas bercerita.
Menurutnya, tak ada perasaan takut kepada orang tua dan guru saat mereka bercerita prihal kesehariannya di lingkungan sekolah ataupun lingkungan sosial mereka.
“Harapannya, tak ada satu pun kejadian yang kita khawatirkan menimpa anak-anak di Jember,” harapnya.
Sekadar informasi, dari catatan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jember, sampai dengan bulan juli tahun 2024 tercatat sebanyak 145 kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terlaporkan.
Dan 145 catatan di UPTD PPA itu, 75 anak yang mengalami kekerasan 69 anak di antaranya rata-rata perempuan, 6 sisanya anak laki-laki. (art/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS