Rabu
09 April 2025 | 7 : 58

Bupati Gus Yani: Pemerintah Tidak Diam dalam Menangani Dampak Covid-19

pdip-jatim-bupati-gresik-190721-fandi-akhmad-yani-a

GRESIK – Keselamatan rakyat dan sektor ekonomi menjadi landasan penting bagi pemerintah dalam berbagai kebijakan penanganan Covid-19. Hal itu dikatakan Bupati Fandi Akhmad Yani menanggapi aspirasi sejumlah pemuda yang mengusulkan kepada pemerintah untuk tidak memperpanjang masa PPKM darurat.

“Kami sampaikan bahwa pemerintah tidak diam. Berbagai upaya terus kami lakukan, mulai dari membuat posko darurat bantalan sosial untuk warga isoma (isolasi mandiri) dan yang terdampak Covid-19,” kata Bupati Gus Yani.

Gus Yani yang pada pilkada lalu diusung PDI Perjuangan berharap, dalam kondisi seperti ini dirinya ingin semua pihak saling mengerti dan bersama-sama menekan kasus Covid-19. 

“Banyak tenaga kesehatan (nakes) yang mengeluh karena pasien Covid-19 terus bertambah. Sektor ekonomi dan kesehatan ini sangat penting, jika ada masalah mari duduk bersama,” ungkapnya.

Untuk upaya di sektor kesehatan, jelas Gus Yani, pemerintah menambah jumlah kasur rumah sakit dan meningkatkan status rumah sakit Stadion Gelora Joko Samudro (GEJOS) menjadi sedang. Serta penambahan pipa oksigen sepajang satu kilometer langsung dari pabrik.

“Ini bagian dari hilir. Kuncinya adalah di hulunya. Kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” tandas Gus Yani.

Penjelasan Gus Yani disampaikan kepada sejumlah pemuda yang menyampaikan aspirasi mereka di Kantor Bupati Gresik, Senin (19/7/2021). Mereka menolak perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Alasannya, terkait pembatasan jam malam untuk berjualan dan penyekatan jalan.   

“Mereka (PKL) buka pukul 18.00 WIB, kemudian pukul 20.00 WIB diminta tutup. Sedangkan buat makan sehari-hari hasil jualan itu. Kalau seperti ini, mereka makan apa,” kata Ketua Forum Kota (Forkot) Gresik, Haris Sofwanul Faqih.

Sementara Ketua Genpatra (Gerakan Pemuda Nusantara) Ali, menyebut, banyak warga yang tidak bisa bekerja karena tidak lolos operasi penyekatan. “Padahal mereka harus mencukupi kebutuhan hidup anak istrinya,” katanya.

Atas aspirasi dari kelompok pemuda tersebut, Bupati Gus Yani menyatakan pihaknya akan menyampiakan aspirasi yang ada kepada pemerintah pusat. (mus/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Cegah Kekurangan Siswa Saat SPMB, Pemkot Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memprioritaskan sekolah yang sudah lama berdiri pada pelaksanaan ...
SEMENTARA ITU...

Ini, Pesan Kiai Qusyairi dalam Halal Bihalal Alumni Ponpes Hidayatul Ulum Utara

SUMENEP – Ikatan Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Ulum Utara, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, ...
SEMENTARA ITU...

Sidak Layanan Publik, Bupati Ipuk Soroti Keramahan Petugas dan Kebersihan Kantor

BANYUWANGI – Hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, melakukan inspeksi ...
PEMILU

Evaluasi Pilkada 2024, Wabup Antok Sampaikan Pentingnya Sinergi Penyelenggara untuk  Demokrasi Berkualitas

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menghadiri rapat evaluasi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah ...
SEMENTARA ITU...

Film Animasi “Jumbo” Tembus 1 Juta Penonton, Novita: Bukti Karya Anak Bangsa Punya Daya Saing di Tingkat Dunia

JAKARTA – Film animasi karya anak bangsa, “Jumbo”, mencatat sejarah dengan menembus angka 1 juta penonton di ...
KRONIK

Halal Bihalal, Bupati Sugiri Minta ASN untuk Merenung dan Intropeksi Diri dalam Melayani Masyarakat

PONOROGO – Hari pertama pascalibur Lebaran, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten ...