GRESIK – Penanganan banjir Kali Lamong terus menjadi atensi pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik. Kali ini yang menjadi perhatian wilayah Kecamatan Kebomas.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengajak perwakilan perusahaan di wilayah jalur Kali Lamong untuk bersama-sama mengatasi normalisasi tersebut. Pertemuan berlangsung di salah satu hotel.
Gus Yani menjelaskan, banjir luapan Kali Lamong merupakan masalah yang belum teratasi sejak lama. Di wilayah Kebomas sendiri dilewati Kali Lamong sekitar 9 Km.
Setiap terjadi banjir, banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Mulai dari gagal panen hingga kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu, penanganan banjir Kali Lamong menjadi prioritas pemerintah.
“Maka dari itu kami menawarkan agar dana CSR perusahaan dapat difokuskan untuk penanganan banjir Kali Lamong,” kata Gus Yani, Kamis (30/12/2021).
Gus Yani mengajak seluruh perusahaan di wilayah Kecamatan Kebomas membentuk sebuah paguyuban untuk menaungi seluruh perusahaan. Sebagai bentuk bersinergi dan kolaborasi untuk kemajuan Gresik.
“Kami berharap kebersamaannya gotong royong bersama pemerintah dalam mengatasi permasalahan di Kabupaten Gresik,” harap bupati diusung PDI Perjuangan tersebut.
Ditambahkan, beberapa wilayah telah terbentuk paguyuban perusahaan. Seperti di Cerme, Benjeng dan Balongpanggang. Kemudian, Driyorejo dan Wringinanom. Pemerintah sendiri juga memfokuskan APBD untuk normalisasi.
“Hasilnya, dampak banjir sudah berkurang dan durasi genangan semakin menurun,” pungkas bupati milenial tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman menjelaskan, pertemuan ini bertujuan mengajak perusahaan mendukung program pemerintah dalam bentuk CSR.
“Sebanyak 356 perusahaan di wilayah Kecamatan Kebomas sangat membantu pemerintah jika CSR nya dilakukan untuk normalisasi Kali Lamong,” pungkasnya. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS