TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, upacara adat Labuh Larung Sembonyo yang digelar setiap tahun di kawasan Teluk Prigi ternyata memiliki daya ungkit ekonomi.
“Ini acara tahunan, acara adat larung sembonyo. Ternyata ketika kita melestarikan adat ada efek ungkit di sektor ekonomi,” ucap Arifin, di panggung Prigi 360, Sabtu (3/6/2023).
Menurut bupati Arifin yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek tersebut, upacara adat Labuh Larung Sembonyo digelar selama 4 hari dengan menampilkan berbagai atraksi diantaranya kuliner, fashion yang dirangkai dalam satu carnival.
“Ini masih tahun pertama festival pantainya, ke depan diharapkan bisa menjadi agenda rutin tahunan yang kemudian bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Tujuannya tentu acara adat larung sembonyo menjadi satu momentum menarik, di mana ada budaya sedekah laut yang dilestarikan menjadi atraksi yang menarik bagi masyarakat yang lain,” terangnya.

Baca juga: Novita: Pemkab Trenggalek Berhasil Tekan Angka Stunting 6,7 Persen
Kabupaten Trenggalek, sebut Arifin, memiliki banyak pantai yang menarik serta didukung dengan infrastruktur yang bagus seperti Jalur Lingkar Selatan (JLS), Bandara di Kediri dan Tol di perbatasan Trenggalek-Tulungagung.
”Patut disyukuri apa yang sudah dibangun ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Menggerakkan ekonomi khususnya melalui event dan juga pertunjukan seperti ini,” ucap Arifin.
“Biasanya kunjungan wisata Trenggalek sebanyak 800.000. Sampai per bulan kemarin sudah mencapai 500.000 kunjungan wisatawan. Jadi kita target di atas 1 juta sampai akhir tahun 2023,” tambah dia. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS