
BANYUWANGI – Jabatan-jabatan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Banyuwangi bertabur kader-kader PDI Perjuangan. Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Dr Sri Untari Bisowarno mengingatkan para kader tersebut, bersama struktur Partai bersinergi membangun Banyuwangi.
Sri Untari Bisowarno menerangkan, 3 pilar partai yang komplit dimiliki oleh DPC PDI Perjuangan Banyuwangi harus bisa dimaksimalkan dengan mambangun sinergi agar saling menguatkan satu dengan yang lain.
“Hasil dari sinergitas yang mutual itu satu, partai akan berkembang. Dua, akan muncul kursi yang bertambah nanti kita lihat ditahun 2024. Maka di titik yang saya katakan tadi, Banyuwangi punya bupati dan wakil bupati, ketua DPRD, anggota DPRD Jatim 2 orang, DPR RI satu orang, itu bukan sesuatu yang gampang diperoleh,” jelas Untari saat membuka musancab serentak se-Kabupaten Banyuwangi di Hotel Aston, Banyuwangi, Minggu (30/5/2021).
“Daerah lain belum tentu sebaik itu, maka perlu disyukuri dan dibangun sinergi yang utuh antara 3 pilar partai dengan komunikasi yang dibangun secara positif,” tambah Untari.
Menurutnya, PDI Perjuangan Banyuwangi mempunyai modal yang kuat untuk tetap mempertahankan kemenangan di bumi Osing ini. Maka tugas para kader banteng harus tetap melakukan kerja-kerja partai untuk terus memenangkan hati rakyat. Tak kalah penting adalah sinergi yang kompak antara tiga pilar partai.
“PDI Perjuangan adalah partai besar, pemenang 2 kali berturut-turut legislatif dan presiden. Maka tugas kita sesuai amanah kongres V di Bali untuk bisa hattrick 3 kali berturut-turut dengan menjalankan apa yang disebut 5 mantap Partai plus sinergi 3 pilar,” jelasnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jawa Timur ini juga memuji program-program yang telah dilakukan oleh pasangan bupati dan wakil bupati pada rentang waktu kurang dari 100 hari kerja ini.
Menurut Untari, program ‘Bunga Desa’ yang konsisten dijalankan oleh pasangan Ipuk-Sugirah ini dengan berhasil menyelesaikan 10.000 masalah terjadi di masyarakat.
“Saya minta ketua rantingnya diajak ya pas ngantor di desa. Ini menurut saya adalah pionir ngantor di kantor desa. Bukan kunjungan kerja ya, tapi kalau ngantor di desa tidur di situ, menyelesaikan semua keluhan masyarakat diselesaikan di situ, luar biasa,” jelas Untari.
Tak hanya ngantor di Desa, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini juga meminta agar kedepan, bupati dan wakil bupati juga aktif berkantor di kantor Partai.
“Tapi sesekali beliau (Bupati Ipuk) bisa, entah 3 atau 6 bulan sekali. Tapi Pak Sugirah harus sering bisa satu minggu sekali nanti gantian Ibu Bupati yang ngantor di DPC. Nggak usah harus terlalu sering, karena desa itu memang harus kita rangkul,” tutup Untari. (rul/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS