TRENGGALEK – Bupati Moch Nur Arifin mengapresiasi keberhasilan PT BPR Jwalita milik Pemkab Trenggalek yang meraih penghargaan top 100 dari The Finance.
Penghargaan yang diraih BPR pelat merah ini menambah keberhasilan Kabupaten Trenggalek dalam dua pekan terakhir. Sebelumnya, Trenggalek meraih predikat WTP dari BPK, dan juara 2 nasional pengelolaan perpustakaan.
Arifin mengatakan, dengan adanya prestasi yang diraih BPR Jwalita, hal ini menunjukkan bahwa BPR Jwalita menjadi wajah keberpihakan terhadap ekonomi rakyat.
“Program seperti kredit “Gangsar” atau kredit pedagang pasar harus dilanjutkan,” kata Arifin, melalui pesan WhatsApp, Minggu (20/6/2021)
Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini juga minta BPR Jwalita harus bisa membebaskan pedagang pasar dari jeratan rentenir yang kerap berkeliaran di pasar.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR Jwalita Dwi Fraidianriani mengungkapkan penyerahan piagam penghargaan itu dilangsungkan di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta pada 18 Juni lalu.
“Jadi itu yang menyelenggarakan pihak The Finance bekerjasama dengan Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia),” terang Dwi.
Menurutnya, ada tiga kategori dalam pemberian penghargaan terhadap top 100 BPR. Kategori pertama BPR yang memiliki aset di bawah 35 miliar, kedua BPR yang memiliki aset 35 miliar hingga 100 miliar dan kategori ketiga 100 miliar ke atas.
“Nah BPR Jwalita masuk dalam kategori aset yang 35 miliar sampai 100 miliar ” kata dia.
Selain itu lanjutnya yang menjadi penilaian pemberian penghargaan dari The Finance, karena BPR Jwalita dinilai mengalami pertumbuhan yang cukup baik selama tiga tahun secara berturut – turut.
“Itu didasarkan pada laporan keuangan BPR (Jwalita) dari tahun 2018 sampai tahun 2020 ” jelasnya.
Menurutnya banyak sekali BPR di Indonesia yang mengalami penurunan laba karena mengantisipasi adanya kredit macet akibat dari pandemi Covid 19 saat ini.
“Tapi alhamdulillah untuk BPR Jwalita Trenggalek masih eksis, masih tumbuh, karena terbukti pendapatan BPR Jwalita di tahun 2020 justru mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Dwi.
“Peningkatannya itu kalau dari sisi aset tumbuhnya di atas 20 persen ” tambahnya. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS