SURABAYA – Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar bimbingan teknis (bimtek) pemanfaatan sampah organik.
Bimtek bertajuk “Meningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi untuk masyarakat” tersebut digelar di Hotel Leedon Surabaya, Jumat (24/10/2025) malam.
Puti Guntur Soekarno, menyampaikan alasan pentingnya pemanfaatan sampah organik, diakibatkan Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar ketiga di dunia.
“Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik ketiga terbesar di dunia, itu Indonesia. Bagaimana alam ini tercemari. Selain sampah industri, juga sampah rumah tangga,” ungkap Puti.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan bahwa tema yang dipilih dalam Bimtek menjadi lebih menarik, sebab hal tersebut telah dia praktikkan dalam beberapa bulan terakhir.

“Kenapa saya katakan menarik karena beberapa bulan belakangan ini, mungkin sekitar hampir 6 bulan belakangan, saya mencoba untuk membuat kompos dan ternyata berhasil, dan itu membuat saya jadi bersemangat dan juga mulai menanam tanaman-tanaman sayur untuk dikonsumsi sendiri di rumah tangga. Alhamdulillah dengan pupuk dari sampah organik di rumah, tanaman itu subur dan hasilnya bisa kita makan sekeluarga,” ujarnya.
Materi Bimtek yang memfokuskan bagaimana pemanfaatan sampah organik untuk dijadikan kompos, dirasa cocok dengan para peserta yang mayoritas ibu rumah tangga.
Puti menekan kunci utama dari pengolahan sampah adalah pemilahan sampah dari rumah masing-masing.
Menurutnya, pemanfaatan sampah ataupun ketika sampah sampai TPA
kemudian akan diolah dengan teknologi apapun, semua itu bermula dari rumah tangga atau dari keluarga.
“Bagaimana mereka bisa memilah sampah-sampah itu, baik yang organik, anorganik, sampah residu,
kemudian sampah recycle. Karena tidak akan ada artinya ketika mereka tidak bisa berdisiplin untuk mengolah sampah,” tuturnya.

Dia menegaskan, ibu-ibu merupakan garda terdepan dalam pengolahan sampah di dalam keluarga. Karena edukasi mengenai pengolahan sampah dimulai dari pemilahan sampah di rumah tangga.
“Disiplin untuk menjaga lingkungan itu bermula dari keluarga,” tutupnya.
Sementara itu, Firman L Sahwan, Peneliti Ahli Utama BRIN, mengatakan, dengan materi yang disampaikan, harapannya peserta dapat mengaplikasikan di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Menurutnya, materi yang dia berikan itu materi skala rumah tangga yang sangat sederhana.
“Dengan menerima materi dasar bisa mengaplikasikan secara langsung. Alat-alat yang digunakan, itu bisa dibuat sendiri. Kemudian cara mengoperasikannya juga mudah dilakukan,” jelasnya. (gio/pr)











