
JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, kehadiran Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada pemakaman Ani Yudhoyono membantah anggapan selama ini. Anggapan tersebut, yakni Megawati tidak pernah mau bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Basarah menyebutkan, pertemuan antara Megawati dengan SBY pada tanggal 2 Juni 2019 kemarin bukanlah pertemuan yang pertama. “Sudah beberapa kali kedua tokoh bangsa tersebut bertemu dalam momen-momen penting,” kata Basarah, Selasa (4/6/2019).
Dia mencontohkan, kedua tokoh politik itu pernah bertemu saat peringatan hari lahir Pancasila di gedung MPR pada 2010.
Selain itu, lanjutnya, kedua mantan kepala negara itu juga pernah bertemu saat penyerahan SK presiden SBY tentang Anugrah Pahlawan Nasional kepada Bung Karno pada 2012 dan beberapa momen lainnya.
Basarah menjelaskan, dukungan moril dan simpati yang diberikan Mega kepada keluarga SBY juga membuktikan Ketua Umum PDI Perjuangan itu adalah seorang tokoh bangsa yang memegang teguh prinsip nasionalisme-humanis.
Dia menambahkan, putri Presiden pertama RI Ir Soekarno itu juga paham membedakan antara urusan politik dan urusan kemanusiaan.
Menurut Basarah, Megawati adalah figur yang sangat paham membedakan dan menempatkan posisi.
Mega paham betul kapan saatnya harus menempatkan diri dalam kapasitas sebagai politisi dan tokon nasional dan kapan saat menempatkan diri sebagai pribadi maupun seorang Ibu.
Legislator DPR RI dari dapil Malang Raya Jawa Timur ini menyebut, publik kerap menilai Megawati dalam kapasitas politik yang sering terlihat tegas. Namun, dia melanjutkan, banyak yang tidak mengetahui karakter Megawati secara pribadi.
“Bu Mega adalah pribadi yang ramah, humanis, pencinta tanaman, bahkan sering memperhatikan hal-hal kecil anak-anak buahnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Megawati turut hadir dalam upacara pemakaman ibu negara 2004-2014 Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Megawati yang mengenakan pakaian berwarna hitam tampak bersalaman dengan SBY.
Ani Yudhoyono meninggal dunia dalam perawatan di National University Hospital Singapura pada Sabtu pukul 11.50 siang waktu setempat. Ani tutup usia pada usia 67 tahun setelah terpapar kanker darah. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS