ROMA – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Chamber of Deputies, Republik Italia, Lorenzo Fontana. Dalam pertemuan dengan Pimpinan Parlemen Italia itu, Puan menyinggung tentang kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Italia.
Pertemuan Puan dengan Lorenzo Fontana yang berlangsung selama 40 menit digelar di Gedung Parlemen Italia, Roma, Kamis (6/2/2025) siang waktu setempat.
Adapun kunjungan Puan ke Italia juga dalam rangka menghadiri undangan dari pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak.
“Pertemuan World’s Summit on Children’s Right di Vatikan telah berjalan produktif untuk memperkuat komitmen para tokoh dunia untuk memperjuangkan hak anak,” kata Puan.
Dalam pertemuan dengan Lorenzo Fontana, Puan didampingi anggota DPR Ahmad Basarah dan Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan Olly Dondokambey. Sementara Lorenzo menerima Puan dan rombongan bersama sejumlah jajarannya seperti Sekretaris Jenderal Chamber of Deputies Italia, Fabrizio Castaldi.
Kepada parlemen Italia, Puan menyampaikan apresiasi atas hubungan bilateral RI-Italia yang telah berlangsung baik dan erat selama ini. Terlebih Puan dan Lorenzo juga sudah bertemu beberapa kali, termasuk saat KTT G20 sehingga menurutnya ada berbagai isu terkait kerja sama kedua negara yang perlu dilanjutkan untuk dibicarakan.
Apalagi, kata Puan, Indonesia dan Italia memiliki kesamaan sebagai negara demokrasi yang menghargai hak asasi manusia dan melaksanakan rule of law.
“Hubungan baik ini menjadi landasan kuat untuk pengembangan kerja sama konkret di bidang ekonomi yang saling menguntungkan bagi kesejahteraan rakyat kedua negara,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Pengembangan kerja sama di bidang perekonomian RI-Italia dinilai Puan semakin signifikan mengingat saat ini Indonesia telah resmi bergabung dengan blok ekonomi Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa (BRICS).
“Kerja sama ekonomi Indonesia dan Italia sendiri sudah cukup besar dan perlu ditingkatkan termasuk di bidang pendidikan, kebudayaan, industri, dan agriculture,” ungkap Puan.
Untuk bidang pendidikan, mantan Menko PMK ini mendorong dilakukannya kerja sama antar-universitas Indonesia dan Italia. Misalnya, menurut Puan, dengan membuat program gelar bersama.
“Juga dengan meningkatkan pertukaran dosen dan mahasiswa, serta penelitian bersama dan publikasi internasional,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Puan menilai Indonesia dan Italia perlu memperkuat kontak antar masyarakat melalui pariwisata, program pertukaran pemuda, pertukaran pemimpin agama, beasiswa dan mengintensifkan dialog antaragama.
![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2025/02/pdip-jatim-250207-pm-dpr-italia-2.jpg?resize=750%2C422&ssl=1)
Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan ini berterima kasih atas persetujuan Italia terkait pengajuan calon Duta Besar Indonesia untuk negara tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Italia atas penerbitan persetujuan (agrement) terhadap calon Duta Besar Indonesia untuk Italia. Semoga dapat bekerjasama langsung dengan pemerintah Italia,” ujar Puan.
Puan kemudian menyinggung kerja sama di bidang pertahanan yang baru saja dilakukan Indonesia dan Italia di mana TNI Angkatan Laut (AL) telah menerima dua unit kapal buatan perusahaan kapal dari Italia, Fincantieri, yang akan digunakan untuk memperkuat pertahanan wilayah laut Indonesia.
“Saya senang atas keberhasilan upacara pemberian nama untuk 2 kapal perang Indonesia, yaitu KRI Brawijaya 320 dan KRI Prabu Siliwangi 321, yang dibeli dari Fincantieri Italia pada 29 Januari 2025 lalu,” papar cucu Bung Karno itu.
Puan menilai, hubungan perdagangan kedua negara menjadi hubungan yang saling melengkapi (komplementer) dan berharap perdagangan RI-Italia memiliki potensi untuk terus meningkat. Oleh karenanya, ia juga mendorong lebih banyak kontak antara sektor swasta kedua negara.
“Kita perlu terus menemukan cara yang konstruktif dan kolaboratif untuk meningkatkan perdagangan berbagai komoditas, tanpa membuat hambatan perdagangan baru,” sebutnya.
“Saya mengundang lebih banyak investasi Italia di Indonesia, seperti di bidang energi terbarukan,” lanjut Puan.
Selain kerja sama ekonomi, Puan juga menekankan pentingnya peningkatan kerja sama parlemen antar kedua negara karena diplomasi parlemen diperlukan untuk melengkapi diplomasi antar Pemerintah.
“DPR RI memandang pentingnya mendorong dialog antar parlemen dan diplomasi parlemen yang semakin erat baik secara bilateral, regional, dan global,” sebutnya.
Terkait diplomasi parlemen ini, DPR RI periode 2024-2029 telah membentuk Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI dengan Italia, sebagai bagian dari 102 GKSB yang dibentuk DPR pada pada 30 Januari lalu.
“Diplomasi parlemen diharapkan dapat menjembatani perbedaan antar negara, di saat dunia sedang menghadapi berbagai krisis, seperti meningkatnya ketegangan geopolitik, perang, konflik, persaingan kekuatan besar, iklim,” terang Puan.
Di akhir pertemuan, Puan mengundang pimpinan parlemen Italia Lorenzo Fontana untuk berkunjung secara resmi ke Indonesia.
Sementara itu, Lorenzo Fontana mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan Puan ke parlemen Italia. “Kami senang atas kehadiran ibu Ketua DPR RI, Puan Maharani karena ini akan mempererat hubungan kedua negara di tengah kesulitan dunia,” kata Lorenzo Fontana. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS