JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri resmi menutup rapat kerja nasional (Rakernas) kelima PDI Perjuangan di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara resmi ditutup pada Minggu (26/5/2024).
Megawati dalam pidato politiknya menyampaikan berbagai hal yang menjadi materi pembahasan rakernas.
Berikut naskah pidatonya:
Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh, Salam Damai Sejahtera untuk kita semua, Syaloom Om Swasti Astu, Namo Budaya, Salam Kebajikan,
Rahayu.
Marilah terlebih dahulu kita pekikkan salam nasional kita: Salam Pancasila!! Merdeka!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Syukur alhamdulilah Rakernas V PDI Perjuangan dapat berjalan baik, penuh kedisiplinan dibawah spirit Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam.
Keseluruh pemikiran telah dicurahkan.
Kesemuanya mencerminkan posisi historis PDI Perjuangan sebagai Partai Nasionalis
Soekarnois. Dengan positioning inilah, Partai terus bergulat dengan problematika rakyat, dan menjadi suluh bagi masa depan bangsa.
Berbicara masa depan, dalam perenungan saya, Indonesia lahir dengan konsepsi Negara Paripurna. Spiritnya selalu menyala melalui kemerdekaan 17 Agustus 1945. Spirit ini mengandung tekad kuat untuk berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri.
Karena itulah sekiranya ada pemimpin, atau bagian dari anak bangsa, yang tidak percaya diri, bermental pengikut, dan mudah silau oleh kemajuan bangsa lain, maka sama artinya dengan mengubur “mental merdeka” bangsa.
Agar kemerdekaan bisa kekal dan abadi, Bung Karno telah meletakkan Pancasila yang menyatukan seluruh komponen bangsa.
Saudara-saudara,
Ideologi Pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara dijabarkan dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Dari pembukaannya saja, terkandung hakekat kemerdekaan, cita-cita bangsa, dan tujuan bernegara. Semua dirumuskan dengan baik, relevan hingga saat ini, dan tetap menjadi daya penggerak kemajuan Indonesia Raya kita.
Pembumian ideologi bangsa dan konstitusi negara dilakukan melalui jalan TRISAKSI, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Guna mewujudkan jalan ini, Bung Karno menginisiasi Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berencana. Konsep masa depan ini lahir melalui pendekatan ilmiah, dengan melibatkan lebih dari 600 doktor dari berbagai disiplin ilmu.
Semangat dan pola dasar pembangunan tersebut selalu aktual, misalnya terkait pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, membangun kedaulatan pangan, energi, kesehatan rakyat, hingga penguasaan teknologi yang menopang industri maju.
Intermezo: Pulau Bali dibawah kepemimpinan para kader PDI Perjuangan, sudah memiliki Rencana Jangka Panjang Bali 100 tahun ke depan. Ini satu-satunya di Indonesia.
Dengannya, PDI Perjuangan menjaga Bali pada core kebudayaan, spiritualitas, dan alamnya yang begitu otentik diukir oleh Sang Pencipta.
Konsepsi Negara Paripurna adalah satu kesatuan konsepsi dari pemikiran para pendiri bangsa, Pancasila, Cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, UUD NRI 1945, dan Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berencana.
Sekiranya kelimanya benar-benar dipahami, dan dipakai untuk memotret kondisi saat ini, kita akan menemukan arah masa depan dengan seluruh fighting spiritnya.
Kelimanya merupakan Rediscovery of the Indonesian Strategic Thinking. Kesemuanya sudah sangat lengkap, utuh, komprehensif, dan visioner. Jadi apalagi yang dicari?
Tinggal bagaimana manusianya. Ini pun sudah tersedia: konsepsi revolusi mental, nation and character building, pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa, dan gerak gotong royong rakyat agar Indonesia bisa menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Persoalannya sering muncul terkait pemimpin dan sistem pemerintahannya. Seorang pemimpin lahir melalui proses ujian hingga terbentuk sosok yang berkarakter dan memiliki prinsip; memiliki kekuatan intelektual, kemampuan teknokratik, dan mengenal rakyatnya dengan baik.
Menempatkan pemimpin nasional melalui jalan pintas akan sangat berbahaya bagi masa depan.
Hal yang juga menjadi keprihatinan saya adalah, kurangnya kesinambungan pemerintahan akibat tiadanya pola pembangunan jangka panjang.
Intermezo: Saya pernah menggambarkan kondisiini sebagai Poco-poco. Tariannya sendiri bagus, kompak, dan berirama.
Namun ketika dalam politik, arah bangsa sudah maju, tiba-tiba dibelokkan arahnya menjadi mundur, maka yang rugi adalah bangsa kita. Contohnya adalah peristiwa 1965, dan apa yang terjadi dengan Daerah Khusus Jakarta, juga dengan Pilpres 2024 ini. Itulah “Poco-poco kepemimpinan”.
Hadirin sekalian,
Rakernas V ini telah membahas seluruh aspek strategis terkait Pilkada. Persiapkanlah Pilkada dengan sebaik-baiknya. Jaringlah calon-calon pemimpin yang punya fighting spirit; berani menegakkan kebenaran; tidak berbohong; setia; dan memiliki karakter yang kuat, serta mumpuni.
Berkaitan dengan sikap politik Partai, tantangan ke depan tidaklah ringan; juga bagaimana beratnya pekerjaan rumah untuk membangun sistem hukum yang berkeadilan sebagai penopang sehatnya kehidupan demokrasi.
Sikap politik terhadap pentingnya sistem
meritokrasi berbasis kompetensi dan prestasi ternyata sangat dinanti. Saya mendambakan reformasi birokrasi berbasis kinerja, dan tersedia jalur khusus dan jalur istimewa bagi mereka yang
berprestasi, terutama bagi daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan). Daerah 3T ini membutuhkan keberpihakan negara, khususnya untuk guru, tenaga kesehatan, dan talenta digital.
Saudara-saudara sekalian,
Posisi politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan yang akan datang, merupakan hal yang bersifat strategis, dan selama ini selalu diputuskan dalam Kongres Partai. Namun rakyat sebenarnya sudah memahami DNA PDI Perjuangan.
Kita adalah pejuang demokrasi.
Karakter pejuang ditandai oleh api perjuangan yang selalu menyala, meski ditengah tekanan dan kepungan. Kuncinya terletak pada kesatu-paduan dengan akar rumput.
Konsistensi di dalam membela rakyat juga
menjadi ciri PDI Perjuangan. Selama ini Partai terus berteriak lantang ketika impor pangan dilakukan. Terlebih ketika impor itu lahir melalui pendekatan pragmatis, dibandingkan upaya memberdayakan petani bangsa sendiri. Partai menolak berbagai upaya exploitation de l’homme
par l’homme dalam seluruh aspek kehidupan.
Intermezo: Ketika ada persoalan hukum di
Karimunjawa, di Jepara, ada seorang aktivis lingkungan yang bernama Daniel Tangkilisan. Dia pejuang lingkungan, melawan pencemaran akibat aktivitas tambak, tetapi kemudian diproses hukum.
Spontan saya perintahkan Tim Hukum Partai untuk membelanya. Padahal menjaga lingkungan hidup adalah
menyelamatkan masa depan.
Alhamdullilah, akhirnya Daniel bebas.
Dengan DNA dan legacy historis di atas, maka Sikap Politik PDI Perjuangan didasarkan pada pemikiran, mana yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, berdaulat, dan lebih berdikari. Itulah landasan pilihan sikap politik kita.
Intermezo: Jadi karena saya sudah diberi mandat untuk menentukan Sikap Politik Partai, apakah berada di dalam ataupun diluar pemerintahan, akan saya sampaikan pada momentum yang tepat. Inilah seni dalam politik, penuh kesabaran revolusioner.
Karena itulah hal yang terbaik saat ini adalah perkuat akar rumput!!! Turun ke bawah dan menyatu dengan kekuatan rakyat. Merekalah penentu masa depan!!!.
Berkaitan dengan hal itu, instruksi saya terkait dengan Gerakan Menanam 10 Tanaman Pendamping Beras; menyelamatkan sumber mata air dengan gerakan penghijauan; peningkatan kualitas hidup yang sehat guna mencegah stunting; serta pemberantasan kemiskinan ekstrim hingga 0% wajib dijalankan dengan penuh semangat.
Ingatlah, bahwa seluruh kader PDI Perjuangan harus memiliki sifat progresif revolusioner, pantah menyerah, tahan banting, dan terus meningkatkan kecakapannya sebagai kader Partai.
Anak-anakku sekalian, seluruh simpatisan,
anggota, dan kader Partai yang saya banggakan,
Jadikan PDI Perjuangan sebagai pembela rakyat sejati!!! Tidak perlu takut ketika kita berjuang demi kebenaran. Sebab KETAKUTAN ADALAH ILUSI, dan kita adalah manusia merdeka!!!
Akhirnya, terima kasih atas kedisiplinan, dan konsistensi sikap yang ditunjukkan selama Rakernas V ini. Pulanglah dengan semangat juang yang menyala-nyala.
Kobarkan Api Perjuangan Nan tak Kunjung Padam di dadamu. Sampaikan salam saya kepada seluruh keluargamu, khususnya rakyat Indonesia yang begitu setia memegang harapan akan cita-cita
Indonesia Raya.
Maka dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ini Rakernas V PDI Perjuangan saya nyatakan ditutup.
Selamat berjuang!!!
Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Rahayu
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS