BOGOR – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menegaskan saat ini kaum muda sudah terpapar radikalisme dan intoleransi. Hal itu terkonfirmasi dari hasil berbagai penelitian lembaga semacam LIPI dan UI.
Kaum muda yang terpapar radikalisme sudah mencapai 23 persen, karena mereka bertekad untuk mendirikan khilafah.
“Dan kaum muda terpapar radikalisme umumnya melalui internet,” kata Anas, dalam Sekolah Sekretaris Partai di Atalia Hotel, Ciawi, Bogor, kemarin.
Oleh sebab itu, lanjut Anas, penguasaan teknologi menjadi penting bagi PDI Perjuangan. Dengan begitu, partai bisa membendung radikalisme dan intoleransi.
“Apalagi pada 2024, pemilih mayoritas berasal dari kaum muda. Maka penguasaan teknologi ini menjadi sangat penting bagi partai,” ujarnya.
Sedang anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Adian Napitupulu menegaskan propaganda memiliki kekuatan dahsyat dalam kompetisi politik saat ini.
Sebab, sebagaimana dikatakan tokoh NAZI Joseph Goebbels, propaganda bisa mengubah pandangan orang bahwa surga menjadi neraka, dan neraka menjadi surga.
Apalagi, sebut Adian, propaganda saat ini sangat canggih, yakni dengan menggunakan teknologi digital.
“Berbeda dengan propaganda tahun 1990-an yang masih menggunakan alat semacam stensil,” kata Adian saat menyampaikan materi di Sekolah Sekretaris Partai, Rabu (16/10/2019).
Menurutnya, hal itulah yang terjadi dalam berbagai kompetisi politik seperti Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2019.
Adian menerangkan bahwa kekuatan-kekuatan lawan politik PDI Perjuangan dan Jokowi sudah memainkan propaganda dahsyat melalui teknologi digital ini.
Mereka terus menyerang Jokowi dan PDI Perjuangan dengan berbagai isu serta membidik beragam segmen masyarakat.
“Disinilah pentingnya kekompakan seluruh kader PDI Perjuangan, untuk ‘bertarung’ di udara guna menangkal propaganda lawan. Hal itu juga penting dalam perjuangan partai mencapai kemenangan pada 2024,” tegasnya.
Sekolah Sekretaris partai ini dihadiri oleh 34 Sekretaris DPD serta 514 Sekretaris DPC PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia.
Tokoh PDI Perjuangan lainnya turut hadir memberikan materi di Sekolah Sekretaris ini. Di antaranya Bambang Wuryanto, Basuki Tjahaja Purnama, Budiman Sudjatmiko, Djarot Saiful Hidayat dan Putra Nababan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS