TRENGGALEK – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Diana Amalia Verawatiningsih memompa kader-kader Banteng Trenggalek agar tetap bersemangat dalam berjuang di situasi apapun.
Lebih-lebih menjelang Pemilu 2024, di mana Kongres V Partai dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah mengamanahkan, PDI Perjuangan harus menang ketiga kalinya berturut-turut alias hattrick di Pemilu 2024.
Menurut Diana Sasa, sapaan akrabnya, untuk mewujudkan instruksi, yakni menang hattrick harus dilakukan dengan banyak cara. Untuk saat ini, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial.
Terkait ini, legislator DPRD Jatim dari dapil IX tersebut lantas memaparkan kisahnya dalam Pemilu 2019 lalu. Menurutnya, saat itu dia merupakan satu – satunya calon anggota legsialtif (Caleg) yang ‘melarat’.
“Saya saat itu adalah caleg yang paling melarat di antara caleg lainnya,” kenang Diana Sasa, di hadapan ratusan Banteng Trenggalek, saat membuka agenda Pelatihan Medsos dan Jurnalistik di kantor DPC PDI Perjuangan setempat, Minggu (5/6/2022).
Dia lalu menceritakan, tahun 2019 dirinya diminta pimpinan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur untuk maju sebagai Caleg yang diberangkatkan dari Dapil 9 meliputi Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Ngawi dan Magetan.
Mendapat perintah seperti ini, dia sempat kaget karena dari sisi finansial dirinya tak memiliki uang. Namun karena hal itu adalah perintah Partai maka Diana Sasa akhirnya turut serta berlaga.
Dalam benaknya saat itu pun tidak ada keinginan agar menjadi anggota dewan. Yang ada pada saat itu, dia hanya ingin membantu perolehan suara rekan sejawatnya yang kebetulan juga menjadi Caleg di dapil IX.
“Saat itu saya menargetkan 20 ribu suara, ternyata saya malah dapat 31 ribu suara dan 17 ribu di antaranya saya dapatkan dari Ngawi,” bebernya.
Dia lalu menyebutkan bahwa suara yang diperoleh saat itu bukan didapatkan dengan cara membeli suara pada para calon pemilih, namun melalui kampanye media sosial.
“Saya tidak memberi uang karena saya tidak punya uang, ya saya kampanye lewat medsos itu saja,” ungkapnya.
“Jadi kalau Anda semua yang di sini diminta maju sebagai caleg, jangan takut,” tambah dia.
Selain kampanye via medsos, Diana juga melakukan kampanye secara tatap muka, itupun jika dirinya diminta untuk hadir dalam rangka konsolidasi. “Jika saya diminta hadir untuk konsolidasi, saya pasti hadir,” ujarnya.
Sementara itu, Pelatihan Medsos dan Jurnalistik diikuti para peserta dari jajaran Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan se-Kabupaten Trenggalek. Masing-masing PAC mengirimkan 4 peserta. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS