TULUNGAGUNG – Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, Erma Susanti, membeberkan sejarah perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menurutnya, 80 tahun yang lalu di jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta, Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta atas nama seluruh bangsa Indonesia dengan penuh keberanian dan keteguhan hati memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa monumental tersebut merupakan puncak dari perjalanan panjang bangsa Indonesia.
“Upacara pengibaran bendera Merah Putih merupakan tanda cinta Tanah Air dan penghormatan kepada para pahlawan bangsa,” ujar Erma.
Hal itu disampaikan saat menjadi pembina upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI bersama seluruh pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung di Desa Bono, Kecamatan Boyolangu. Minggu (17/8/2025).
Ia menambahkan, kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah yang diberikan oleh penjajah, melainkan hasil dari perjuangan panjang, pengorbanan tanpa pamrih, serta tekad bulat para pahlawan bangsa.
“Kemerdekaan yang kita nikmati pada hari ini adalah amanat sejarah dan titipan suci dari para pahlawan bangsa,” jelasnya.
Anggota DPRD Provinsi Jatim ini menjelaskan, kemerdekaan adalah jembatan emas untuk mewujudkan cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD tahun 1945. Yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“80 tahun Indonesia berdiri sebagai bangsa merdeka, bukanlah perjalanan yang singkat dan mudah. Kita telah melewati berbagai ujian sejarah, penjajahan, pemberontakan, krisis ekonomi, bencana alam, hingga tantangan globalisasi yang kompleks,” jelasnya.
Meski demikian, bangsa Indonesia tetap bertahan, bahkan terus bergerak maju karena memiliki pondasi yang kokoh. Yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat kebangsaan.
Erma juga mengungkapkan, tema peringatan Hari Kemerdekan Indonesia 2025, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, mengingatkan kita pada kekuatan bangsa terletak pada persatuan. Kedaulatan hanya dapat dijaga dengan keteguhan, dan kemajuan Indonesia hanya dapat dicapai apabila rakyat Indonesia hidup sejahtera.
“80 tahun kita berdiri tegak sebagai bangsa yang dipersatukan oleh bahasa Indonesia dan Pancasila. Kekuatan kita adalah persatuan dan kedaulatan rakyat,” tandasnya. (sin/set)