BLITAR – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Bayu Setyo Kuncoro menggelar konsolidasi serta pemantapan tim pemenangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dan pemilihan legislatif di Pemilu 2024.
Kegiatan tersebut digelar di Jalan Kastomo Nomor 13 Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Agenda konsolidasi itu dihadiri berbagai tokoh masyarakat dan agama di wilayah tersebut.
Bayu menjelaskan, agenda tersebut sengaja digelar pada saat masa reses agar lebih efektif dan menghemat waktu. Dalam kesempatan itu dia dapat menyerap aspirasi sekaligus mengumpulkan tim pemenangan untuk konsolidasi.
![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2023/12/pdip-jatim-231211-konsolidasi-Kota-Blitar-2.jpg?ssl=1)
“Fokus kita bukan hanya di pemenangan Pilpres saja, tetapi juga di Pileg mulai tingkat daerah, provinsi hingga di pusat. Oleh karenanya harus sering kita gelar konsolidasi seperti ini agar gerakan-gerakan yang dilakukan dapat terkoordinir dengan baik,” kata Bayu di Kota Blitar, Rabu (13/12/2023).
Dia mengingatkan, bahwa target PDI Perjuangan sesuai dengan instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah menang hattrick spektakuler. Yang itu artinya PDI Perjuangan harus mampu meraih kemenangan di semua kontestasi politik pemilu.
Kemudian, di DPC PDI Perjuangan Kota Blitar sendiri, Bayu memaparkan jika seluruh kader, simpatisan dan calon legislatif yang saat ini sedang masif bergerak harus serta mengampanyekan Ganjar dan Mahfud ke masyarakat.
![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2023/12/pdip-jatim-231211-konsolidasi-Kota-Blitar-3.jpg?ssl=1)
“Jadi ibaratnya sekali dayung, dua-tiga pulau dilalui. Kawan-kawan caleg yang hari ini bergerak di bawah harus juga menyertakan muatan kampanye Ganjar dan Mahfud,” tambah Bayu yang juga Caleg DPRD Kota Blitar Dapil Sananwetan ini.
Lalu selain itu, untuk mengoptimasi pergerakan perjuangan tim pemenangan, Bayu memberikan arahan agar keberadaan posko gotong royong pengawalan pemilu jujur dan adil dapat dioptimalkan sebagai pusat koordinasi.
“Harus masif diperkenalkan, agar masyarakat merasa turut memiliki adanya posko gotong royong yang kita dirikan. Terlebih juga agar masyarakat menjadikan posko sebagai titik kumpul, maka otomatis akan ada banyak informasi dan aspirasi yang akan kita dengar,” pungkasnya. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS