Basarah Sebut Ormas yang Bertentangan dengan Pancasila Ahistoris

Loading

MAKASSAR – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menilai perjalanan bangsa Indonesia selama ini tidak dapat dilepaskan dari kontribusi organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik. Keduanya memberikan kontribusi besar dalam proses kemerdekaan Indonesia dan Pancasila sebagai ideologi negara.

Hal itu dia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi ormas yang diprakarsai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/5/2022).

Basarah mengatakan, forum seperti ini sangat penting untuk memperkokoh dan memantapkan ideologi Pancasila.

“Bahwa berdirinya NKRI bukan jatuh dari langit. Berdirinya NKRI merupakan jasa para pejuang, syuhada bangsa dan tokoh tokoh bangsa lainnya yang multietnis dan menyepakati Pancasila sebagai dasar negara. Maka kalau hari ini ada ormas, orsospol yang anti Pancasila maka hal tersebut ahistoris,” Basarah.

Menurutnya, pemerintah saat ini sudah mengambil langkah tegas berupa pembubaran terhadap beberapa ormas, karena terbukti mengembangkan serta menyebarkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila.

Pasalnya, saat ini keberadaan ormas telah diatur dalam UU No. 16 tahun 2017 yang menegaskan salah satu tujuan pembentukan ormas adalah untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Demikian pula dengan UU Partai Politik yang juga menegaskan bahwa parpol berkewajiban mengamalkan Pancasila. Maka Basarah minta agar seluruh peserta pelatihan untuk turut menyelami alam pikiran pendiri bangsa yang telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.

Dia menyebutkan, perjalanan sejarah bangsa ini telah merekam secara jelas betapa pentingnya peran daripada organisasi pergerakan. Mulai dari Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Jong Java, Jong Celebes, hingga PNI berperan penting merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Inilah pelajaran bernegara penting yang bisa kita ambil hikmahnya. Jas Merah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah) dan Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) saling melengkapi. Keduanya merupakan slogan kebersamaan. Para pendiri bangsa telah mewariskan Pancasila sebagai dasar negara,” tegasnya.

Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut mengajak seluruh aktivis ormas yang hadir agar selalu teguh dalam menjalankan dan mengamalkan Pancasila.

“Pancasila adalah ideologi yang mengikat bagi seluruh komponen bangsa, begitu juga dengan ormas, orsospol dan partai politik terikat dengan ideologi Pancasila. Mari kita warisi api perjuangan para pendiri bangsa. Mari kita yakini, dan amalkan Pancasila,” ajak Basarah. (ace/pr)