
NGANJUK – Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi menyidak RSUD Kertosono, Selasa (30/7/2019). Sidak ini dia lakukan seiring banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan RSUD Kertosono kepada pasien.
Menurut Marhaen, pemkab ingin RSUD Kertosono sebagai RSUD Rujukan terbaik. Sidak selain untuk mewujudkan keinginan itu, juga terkait banyaknya keluhan pasien yang bakal menjadi bahan evaluasi.
Saat sidak, Marhaen masih banyak menemui masalah terkait pelayanan. Seperti masih ditemukan dokter, atau perawat yang tidak berseragam, dokter poli datang terlambat sehingga pasien harus menunggu lama hingga dua jam, dokter visit yang datang terlalu siang sehingga terjadi kelambatan dalam penanganan pasien.
Dia pun lantas menyampaikan pesan khusus bagi para dokter, dan perawat yang bertugas di RSUD Kertosono.
“Ingat seragam putih (seragam paramedis) itu sulit dapatnya, dan mahal harganya, tolong di jaga. Saya tidak mau terulang kembali dengan alasan apapun. Jangan sampai pasien menunggu lama, maksimal 2 jam sudah harus tertangani,” kata Marhaen.
Wabup yang juga Wakil Ketua Bidang Tani DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menambahkan, pemkab akan menindak tegas para dokter dan karyawan, apabila masih mengulangsi kejadian seperti yang ditemukan kali ini.
“Ingat sanksi tegas akan diberikan bagi mereka yang tidak mengubah sikap pelayaan terbaik. Kalian itu digaji dengan uang rakyat, layani rakyat dengan baik,” tegasnya
Dia menambakan, pemkab pun akan memberikan reward bagi dokter maupun karyawan yang memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat atau pasien.
“Ayo berikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Saya berharap RSUD Kertosono meski masih kelas C harus bisa meningkat menjadi RSUD rujukan di tiga kabupaten,” pungkasnya. (endyk)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS